Thursday 7 March 2013

MAKALAH TEORI OREM

MAKALAH
TEORI OREM
Di ajukan untuk memenuhi tugas KDK











Pengampu : Kharis Yusman ,S.Kep,NsYAYASAN PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN AL HIKMAH 2 AKPER ALHIKMAH 2
BENDA SIRAMPOG
2011/2012






KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT  karena atas berkat, rahmat dan hidayat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah konsep dasar keperawatan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok dari mata kuliah KDK. Tidak lupa pula kami mengggucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu menyelesaikan makalah ini dan dukungan dari dosen pengampu.
Akhir kata “Tiada Gading yang tak Rentak” jadi bagaimanapun usaha yang dilakukan oleh penulis untuk menyempurnakan isi pembahasan dalam makalah ini, tentunya masih terdapat hal-hal yang bersifat keliru dan salah. Dengan ditulisnya makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penyusun dan pembaca. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya wawasan yang kami miliki dan kami dalam tahap belajar.




Benda, November 2011


Penyusun 


















DAFTAR ISI

JUDUL/COVER……………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………..
A. Latar Belakang…………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….1
C. Tujuan…………………………………………………………………………….  1
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………….
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………..

























BAB. I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
1.    Biografi

Dorothea Orem lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914. Beliau wafat pada tanggal 22 Juli 2007 di Skidaway. Selama hidupnya, beliau pernah mengikuti pendidikan Diploma (1903), kemudian meanjutkan pendidikannya di Providence School of Nursing di Washington DC dan mendapatkan gelar B.S.NE, kemudian melanjutkan pendidikannya lagi di Catholic University of America di Washington DC dan mendapatkan gelar M.S.NE.


Dorothea E. Orem pendidikan sekolah perawatan di rumah sakit Providence di Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master tahun 1939 pendidikan keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di Amerika selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai konsultan (1970).
1.    Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan
2.    Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali
3.    Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk model teori keperawatan komunitas
4.    Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan, yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan
5.    Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa
6.    Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik Amerika tentang teori keperawatan
7.    Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971).
8.    Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
9.    Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu ; Theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.


Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain degan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan. Dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik, memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang variable-variable utama yang mempengaruhi situasi klien. Langkah-langkah yang harus dilakukan perawat dalam memilih model keperawatan yang tepat untuk kasus spesifik adalah sebagai berikut :
1.    Mengumpulkan informasi awal tentang fokus kesehatan klien, umur, pola hidup dan aktivitas sehari-hari untuk mengidentifikasi dan memahami keunikan pasien.
2.    Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan menganalisa asumsi yang melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep.
B.Rumusan masalah
Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model self care yang diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model konsep keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya dengan judul "Nursing Conceps of Practice Self Care". Model ini pada awalnya berfokus pada individu kemudian edisi kedua tahun 1980 dikembangkan pada multi person's unit (keluarga, kelompok dan komunitas) dan pada edisi ketiga sebagai lanjutan dari 3 hubungan konstruksi teori yang meliputi :
1.    Teori self care
2.    Teori self care deficit, dan
3.    Teori nursing system
4.    Aplikasi teori orem

C.Tujuan
 Tujuan inti dari penyusunan makalah adalah untuk memberikan gambaran mengenai teori orem dalam konsep dasar keperawatan.






























        BAB II
                                                             PEMBAHASAN
Pengertian

Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem's adalah :
"Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit " (Orem's, 1980).
Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu.
Teori Sistem Keperawatan Orem

Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan menolong keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam dua teori yaitu ;
Self Care
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai dengan kebutuhan
Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan keberadaannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan.
Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar pembeli self care dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Orem mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care yaitu : persyaratan universal, persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan.
Penekanan teori self care secara umum :
1.    Pemeliharaan intake udara
2.    Pemeliharaan intake air
3.    Pemeliharaan intake makanan
4.    Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
5.    Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
6.    Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial
7.    Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia
8.    Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial sesuai dengan potensinya.

Self Care Deficit
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang menggambarkan kapan keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan.
Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu atau keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif
Teori self care deficit diterapkan bila ;
1.    Anak belum dewasa
2.    Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan
3.    Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang akan datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan.

Nursing system
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat dipenuhi oleh perawat, pasien atau keduanya.
Nursing system ditentukan / direncanakan berdasarkan kebutuhan "Self Care" dan kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas "Self Care".
Aplikasi Teori Orem (Self Care) dalam Keperawatan
Posted on 2 April, 2008. Filed under: Kep. Komunitas |
Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan. Teori ini dikenal dengan teori self care (perawatan diri). 
Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care mereka. Orem mengklasifikasikan dalam 3 kebutuhan, yaitu:
1. Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal): kebutuhan yang umumnya dibutuhkan oleh manusia selama siklus kehidupannya seperti kebutuhan fisiologis dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi, aktivitas, istirahat, sosial, dan pencegahan bahaya. Hal tersebut dibutuhkan manusia untuk perkembangan dan pertumbuhan, penyesuaian terhadap lingkungan, dan lainnya yang berguna bagi kelangsungan hidupnya.
2. Development self care requisites (kebutuhan perawatan diri pengembangan): kebutuhan yang berhubungan dengan pertumbuhan manusia dan proses perkembangannya, kondisi, peristiwa yang terjadi selama variasi tahap dalam siklus kehidupan (misal, bayi prematur dan kehamilan) dan kejadian yang dapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan. Hal ini berguna untuk meningkatkan proses perkembangan sepanjang siklus hidup.
3. Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri penyimpangan kesehatan): kebutuhan yang berhubungan dengan genetik atau keturunan,kerusakan struktur manusia, kerusakan atau penyimpanngan cara, struktur norma, penyimpangan fungsi atau peran dengan pengaruhnya, diagnosa medis dan penatalaksanaan terukur beserta pengaruhnya, dan integritas yang dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan self care.

Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh beberapa asumsi, yaitu:
1.    Human being (Kehidupan manusia): oleh alam, memiliki kebutuhan umum akan pemenuhan beberapa zat (udara, air, dan makanan) dan untuk mengelola kondisi kehidupan yang menyokong proses hidup, pembentukan dan pemeliharaan integritas structural, serta pemeliharaan dan peningkatan integritas fungsional.
2.    Perkembangan manusia: dari kehidupan di dalam rahim hingga pematangan ke dewasaan memerlukan pembentukan dan pemeliharaan kondisi yang meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan di setiap periode dalam daur hidup.
3.    Kerusakan genetik maupun perkembangan dan penyimpangan dari struktur normal dan integritas fungsional serta kesehatan menimbulkan beberapa persyaratan/permintaan untuk pencegahan, tindakan pengaturan untuk mengontrol perluasan dan mengurangi dampaknya.
Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantuangan atau kebutuhan klien dan kemampuan klien. Oleh karena itu ada 3 tingkatan dalam asuhan keperawatan mandiri, yaitu:
1.    Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali asuhan keperawatan dilakukan karena tingkat ketergantungan klien yang tinggi (sistem pengganti keseluruhan).
2.    Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam tindakan keperawatan (sistem pengganti sebagian).
3.    Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat (sistem dukungan/pendidikan).
B. Model Konsep Keperawatan Orem
Model Keperawatan menurut Orem dikenal dengan Model Self Care. Model Self Care ini memberi pengertian bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan memperthankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit. Model keperawatan ini berkembang sejak tahun 1959-2001.
Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam keperawatan diantaranya dalam pelaksanaan berdaarkan tindakan atas keampuan. Self Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam tindakan.
Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan mengenai pemenuhan kebutuhan dasar, Orem membagi dalam konsep kebutuhan dasar yang terdiri dari:
1.                  Air (udara): pemelihraan dalam pengambian udara.
2.                  Water (air): pemeliaraan pengambilan air
3.                  Food (makanan): pemeliharaan dalam mengkonsumsi makanan
4.                  Elimination (eliminasi): pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi
5.                  Rest and Activity (Istirahat dan kegiatan): keseimbangan antara istirahat dan aktivitas.
6.                  Solitude and Social Interaction ( kesendirian dan interaksi sosial): pemeliharaan dalam keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial.
7.                  Hazard Prevention (pencegahan risiko): kebutuhan akan pencegahan risiko pada kehidupan manusia dalam keadaan sehat .
8.                  Promotion of Normalit

II.   LANDASAN KONSEP MODEL / TEORI KEPERAWATAN “SELF CARE”
       A.    Pengertian
              Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem’s adalah :
              “Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai keadaan, baik sehat maupun sakit” (Orem’s 1980).
              Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebutuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu.

       B.    Keyakinan dan nilai-nilai
              1.  Keyakinan Orem’s tentang empat konsep utama keperawatan adalah :
                   a.  Klien                :    Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit/trauma atau coping dan efeknya.
                   b.  Sehat               :    Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas struktural fungsi dan perkembangan.
                   c.  Lingkungan      :    Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care dan perawat termasuk di dalamnya tetapi tidak spesifik.
                   d.  Keperawatan   :    Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan seft care yang mencakup integrias struktural, fungsi dan perkembangan.
                   Berdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas, Orem’s mengembangkan konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.

             

2.      Tiga kategori self care
                   Model Orem’s, meyebutkan ada beberapa kebutuhan self care atau yang disebutkan sebagai keperluan self care (sefl care requisite), yaitu :
                   a.  Universal self care requisite : Keperluan self care universal ada pada setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusian dan proses kehidupan, biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia. Universal self care requisite yang dimaksudkan adalah :
                        -   Pemeliharaan kecukupan intake udara
                        -   Pemeliharaan kecukupan intake cairan
                        -   Pemeliharaan kecukupan intake makanan
                        -   Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
                        -   Pemeliharaan keseimbangan antara solitut dan interaksi sosial
                        -   Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan kesejahteraan manusia.
                        -   Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses-proses eleminasi dan exrement.
                        -   Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan kedalam kelompok sosial sesuai dengan potensi seseorang, keterbatasan seseorang dan keinginan seseorang untuk menjadi normal.
                   b.  Developmental self care requisite : terjadi berhubungan dengan tingkat perkembangan individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal, yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan.
                   c.  Health Deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak sehat dan merupakan kebutuhan-kebutuhan yang menjadi nyata karena sakit atau ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam perilaku self care.

                   Orem’s mendiskripsikan dua kategori dibawah ini sebagai keperluan self care (self care requisites), dan ini timbul dari pengaruh peristiwa-peristiwa pada keperluan universal self care  antara lain : Sewaktu ada keinginan untuk mengasuh dirinya sendiri dan seseorang itu mampu untuk menemukan keinginannya, maka self care itu dimungkinkan. Tetapi bila keinginan itu lebih besar dari kapasitas individual atau kemampuan untuk menemukannya, terjadilah ketidak seimbangan dan ini dikatakan sebagai self  care deficit.

       C.    Tujuan
              Tujuan keperawatan pada model Orem’s secara umum adalah :
              1.  Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
              2.  Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self care.
              3.  Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan depenent (dependent care) jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun dihilangkan.
              4.  Jika ketiganya diatas tidak ada yang tercapai, perawat secara langsung dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.
              Tujuan kepewatan pada model Orem’s yang diterapkan kedalam praktek keperawatan keluarga /komunitas adalah :
              1.  Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara therapeutik.
              2.  Menolong klien bergerak kearah tindakan-tindakan asuhan mandiri
              3.  Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang mengalami gangguan secara kompeten.
              Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada Model Orem’s yang diterapkan pada praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :
              a.  Aspek Interpersonal           :    Hubungan didalam keluarga
              b.  Aspek Sosial                       :    Hubungan keluarga dengan masyarakat di sekitarnya.
              c.  Aspek Prosedural               :    Melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi.
              e.  Aspek Tehnis                      :    Mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang dilakukan dirumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.
      

D.   Pengetahuan dan Ketrampilan untuk Praktek
              Perawat menolong klien untuk menemukan kebutuhan self care dengan menggunakan tiga kategori dalam system keperawatan dan melalui lima metode bantuan.

              1.  Kategoi Bantuan :
                   a.  Wholly Compensatory      :    Bantuan secara  keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan tidak berespon terhadap rangsangan.
                   b.  Partially Compensatory     :    Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
                   c.  Supportive Education        :    Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.

              2.  Metode  Bantuan
                   Perawat membantu klien dengan menggunakan sistem dan melalui lima metode bantuan yang meliputi :
                   a.  Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
                   b.  Mengajarkan klien
                   c.  mengarahkan klien
                   d.  Mensupport klien
                   e.  Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang.

              Untuk melaksanakan hal tersebut, lima area utama untuk praktek keperawatan di diskripsikan sebagai berikut :
              a.  Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat – klien dengan individu, keluarga atau kelompok sampai klien  dapat diizinkan pulang dari perawatan.
              b.  Menetapkan jika dan bagaimana klien dapat dibantu melalui perawatan.
              c.  Merespon keperluan klien, keinginannya dan kebutuhannya untuk kontak dengan perawat dan asisten.
              d.  Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan keperawatan dan kehidupan sehari-hari klien, pelayanan kesehatan yang dibutuhkan atau diterima, atau pelayanan sosial dan penyuluhan yang dibutuhkan atau yang diterima.
      



















III.  PENUTUP
       Dengan mempelajari model konsep / teori keperawatan sebagaimana disampaikan  dimuka maka dapat disimpulkan betapa perawat harus memahami apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep / teori keperawatan yang sesuai dengan karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan.

       Model konsep / teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehnya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan.
       Untuk dapat menerapkan model konsep / teori keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang terapeutik. 

      





No comments:

Post a Comment