Sunday, 17 March 2013

Waspada Gejala STROKE

Waspada Gejala STROKE

Kehidupan modern kini menuntut segala sesuatu serba instant dan cepat. Baik dalam aktivitas pekerjaan, kehidupan rumah tangga dan makanan sehari-hari. Bahkan tidak sedikit di antara kita yang sering mengkonsumsi makanan cepat saji (fastfood). Perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi serasa memperpendek jarak dan mempersingkat waktu. Manusia serasa dimanja dalam kehidupannya.

Seiring dengan itu semua, ternyata kita harus membayar mahal dengan kesehatan kita. Pemakaian pestisida, limbah beracun, polusi udara, zat additive (pewarna, perasa, pengawet) di dalam makanan adalah beberapa faktor yang apabila dikonsumsi terus-menerus dalam jangka panjang dapat menurunkan kualitas kesehatan tubuh kita. Radikal bebas, karsinogen (gen penyebab kanker), zat beracun adalah beberapa istilah yang semakin sering kita dengar. Bahkan kanker, diabetes, kolesterol, stroke, asam urat, alergi, ada di kanan-kiri kita.

Selain hal-hal eksternal di atas, kebiasaan hidup juga sangat berpengaruh bagi kesehatan tubuh kita. Makanan yang tidak bergizi seimbang, sedikit olah raga dan kurangnya istirahat akan mendukung terjangkitnya penyakit.

Makanan Gizi Seimbang

Makanan yang terlalu manis meningkatkan kadar gula darah yang berarti beresiko tinggi pagi penderita diabetes mellitus. Terlalu banyak mengkonsumsi garam menyebabkan tingginya kadar garam dalam darah yang meningkatkan resiko tekanan darah tinggi dan stroke serta gangguan ginjal. Begitu juga makanan yang kecut/asam dapat menurunkan pH darah (meningkatkan tingkat keasaman darah). Darah yang semakin asam, akan semakin kental.
Menurut pakar gizi dan kesehatan, komposisi makan sehari-hari kita seharusnya adalah 80% sayur dan buah-buahan (makanan beralkali tinggi) serta 20% nasi, daging, ikan, roti dan lain-lain (makanan berasid tinggi). Tetapi yang biasa kita makan justru sebaliknya yaitu : 80% adalah nasi, daging, ikan, roti dan 20% adalah sayur dan buah-buahan. Komposisi yang salah ini, selama bertahun-tahun terjadi akumulasi, menyebabkan darah kita menjadi semakin asid dan semakin kental. Darah yang kental menyebabkan kerja jantung menjadi semakin berat. Aliran darah menjadi lambat, menyebabkan lebih banyak endapan terjadi dalam pembuluh darah. Akibatnya timbul penyakit tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Jika sudah terkena penyakit jantung dan tekanan darah tinggi, maka kita harus waspada terhadap gejala-gejala penyakit stroke. Apa sajakah itu? Gejala penyakit stroke di antaranya adalah migrain-migrain, kepala sering pusing, leher kaku-kaku, pundak terasa pegal, punggung linu-linu, tangan sering kesemutan, apalagi sampai kolesterol tinggi, asam urat hingga terjadi pembengkakan. Semua berawal dari keasidan darah yang tinggi, pengentalan darah dan penyumbatan pembuluh darah. Oleh karena itu, waspadalah! Apabila terjadi penyumbatan pada pembuluh darah di otak, maka terjadilah stroke. Jika penyumbatan terjadi di pembuluh darah arteri kiri/kanan di leher (middle cerebral artery), maka pasien akan mengalami stroke berat sampai lumpuh sebagian/seluruh tubuhnya.

Hal lain yang patut kita waspadai akibat tekanan darah yang tinggi dan beratnya kerja jantung adalah gejala penyakit modern. Apa sajakah itu? Gejala penyakit modern di antaranya adalah hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung dan penyakit stroke. Disebut modern karena setiap hari wajib minum obat dan seumur hidup tergantung kepada obat. Tentu ini biayanya amat sangat tinggi. Penyakit Gondok
 Apa, Siapa, dan Bagaimana
Oleh : Dr. Roy Panusunan SpPD. RS Pantai Indah Kapuk

Penyakit Tiroid atau gondok adalah penyakit yang terjadi karena gangguan pada kelenjar tiroid atau gondok manusia yang bentuknya seperti kupu-kupu. Ia terletak di daerah leher sebelah depan pada ruas ke 2 dan 3 dari tenggorokan.

Bila dilihat dari fungsi, tiroid dibagi menjadi 2, Pertama hipertiroid, di mana kelenjar gondok akan menghasilkan hormon gondok yang berlebihan. Kedua hipotiroid yaitu produk hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid berkurang dan tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Umumnya penyakit ini disebabkan karena ketidakstabilan hormon atau infeksi, ada juga yang disebabkan karena gangguan autoimun, di mana tubuh menghasilkan zat antibodi yang berpengaruh pada kelenjar gondok, sehingga bisa menyebabkan kekurangan atau kelebihan produksi hormon gondok.

Khusus untuk gondok endemik, gangguan disebabkan karena kurangnya zat yodium yang masuk ke dalam tubuh.

Gejala penyakit ini bisa dilihat dan diraba, untuk tipe hipertiroid umumnya si penderita mengalami debar-debar pada jantung, berkeringat, berat badan menurun, diare, dan sering diikuti oleh kelainan mata yang disebut eksopthalmus.

Sedang gejala yang ditimbulkan karena Hipotiroid adalah rasa lemas, dingin, dan tak bersemangat. Pembesaran kelenjar gondok bisa secara menyeluruh atau benjol-benjol, bisa nyeri atau keras ketika diraba.

Pada lansia (lanjut usia) gejala kekurangan hormon gondok dapat dilihat lewat timbulnya kelesuan dan gejala lupa ingatan.

Pada dasanya, siapapun bisa terkena penyakit ini, baik laki-laki maupun wanita, tua maupun muda, kaya maupun miskin. Meski demikian, jumlah wanita lebih mendominasi dengan perbandingan 4 banding 1.

Dampak Penyakit Tiroid
Hormon memiliki fungsi penting bagi manusia yaitu dapat memacu pertumbuhan, baik pertumbuhan badan maupun pertumbuhan mental/kecerdasan. Dan bisa meningkatkan metabolisme pada umumnya.

Jika kekurangan hormon terjadi pada wanita yang sedang mengandung, maka bayi yang dilahirkan pun akan mengalami kekurangan hormon, yang berakibat pada tumbuh kembang anak, seperti menjadi anak cebol, bodoh, bahkan bisa cacat.

Sedang bagi pengidap gondok yang disebabkan karena kelebihan hormon (hipertiroid) perlu kiranya melakukan pengobatan yang intensif. Karena jika dibiarkan, hormon tiroid yang berlebih akan memacu jantung.

Pun terhadap indera penglihatan, kalau sampai menonjol dan tidak segera diobati, maka mata akan tetap terbuka. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya kekeringan kornea dan mudah luka. Akibatnya, bisa terjadi infeksi yang berat, lalu terjadi pula krisis Tirotoksikosis. Ini berbahaya sekali.

Bagaimana Pengobatannya
Untuk menangkal atau mengobati penyakit ini, perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu, jika dinyatakan sebagai penyakit hipotiroid atau kekurangan hormon, maka ada baiknya pasien mengkomsumsi obat hormon gondok seperti tablet thyrax atau euthyrox yang dosisnya dinaikkan secara perlahan-lahan. Umumnya penyakit hipotiroid harus menelan obat sampai waktu yang cukup lama.

Sedang untuk hipertiroid dianjurkan untuk mengkomsumsi obat untuk menghalangi pembentukan hormon tiroksin, sehingga jumlah kadar hormon normal bisa diperoleh dan kemudian mempertahankannya selama beberapa bulan.

GONDOK
Oleh: AsianBrain.com Content Team

Penyakit gondok, struma, adalah pembengkakan atau benjolan besar pada leher sebelah depan (pada tenggorokan) dan terjadi akibat pertumbuhan kelenjar gondok yang tidak normal.
 
Kebanyakan penyakit gondok disebabkan oleh kekurangan yodium dalam makanan.
Kekurangan yodium pada wanita hamil kadang-kadang menyebabkan bayi meninggal dunia atau dilahirkan dengan kelambatan mental dan/atau tuli (krenitisme) meskipun si ibu tidak menderita penyakit gondok.
A. Yodium.
Unsur yodium sangat penting bagi perkembangan sel-sel tubuh termasuk kesehatan otak Yodium sendiri dibutuhkan untuk membentuk hormon tyroid yang nantinya akan diserap di usus dan disirkulasikan menuju bermacam-macam kelenjar. Kelenjar tersebut diantaranya:
1.    Choroid
2.    Ciliary body
3.    Kelenjar susu
4.    Plasenta
5.    Kelenjar air ludah
6.    Mukosa lambung
7.    Intenstinum tenue
8.    Kelenjar gondok
Sebagaian besar unsur yodium ini dimanfaatkan di kelenjar gondok. Jika kadar yodium di dalam kelenjar gondok kurang, dipastikan seseorang akan mengidap penyakit gondok.


B. Daerah-daerah yang berpotensi sebagai endemik penyakit gondok
1.    Dataran tinggi dan pegunungan
2.    Daerah dengan tingkat ekonomi yang rendah

C. Efek defisiensi hormon tyroid nutrisi terhadap perkembangan
1.    Berat otak yang kurang
2.    Terjadi kelainan jumlah sel pada otak
3.    Besar sel pada cerebellum mengecil
4.    Pembentukan dendrit pada neuron terganggu
5.    Hubungan antar sinapsis pada otak menjadi terhambat
6.    Merusak jaringan telinga
7.    Sintesis protein di otak, mielinisasi, interkoneksi akan terganggu

E. Makanan yang mengandung unsur yodium
1.    Ikan laut
2.    Ganggang-ganggangan
3.    sayur-sayuran hijau

F. Cara mencegah, mengobati penyakit gondok, dan untuk menghindari krenitisme pada bayi.
Semua orang yang tinggal di daerah endemis (daerah yang banyak penderita penyakit gondok) harus menggunakan garam beryodium. Dengan demikian, penyakit gondok dapat dicegah dan benjolan gondoknya bisa disembuhkan. Apabila tidak dapat memperoleh garam beryodium, gunakanlah yodiukm tinctura (larutan yodium dalam alkohol). Masukkan satu tetes larutan tersebut ke dalam segelas air dan minumlah setiap hari. Harap berhati-hati dalam menggunakannya: Terlalu banyak larutan yodium dapat menimbulkan keracunan.

Minumlah hanya satu tetes sehari. Simpanlah botolnya di tempat yang tidak terjangkau oleh anak-anak. Namun usahakan untuk memakai garam beryodium, karena ini jauh lebih aman dan baik dalam hasil. Pengobatan rakyat juga bisa dijadikan pilihan. Memang hasilnya tidak sebagus menggunakan garam beryodium. Memakan kepiting atau makanan laut yang dicampur dengan sedikit ganggang dan garam beryodium, bisa membantu mengobati si penderita dari sakit gondok.
Catatan :
1.    Jika benjolan gondok sudah lama dan mengeras, segera mintalah pengobatan dari petugas kesehatan. Akan dilakukan pembedahan atau operasi jika memang sangat diperlukan.
2.    Apabila penderita penyakit gondok selalu kelihatan gemetar, gelisah dan matanya menonjol ke luar, maka keadaan ini mungkin merupakan tanda jenis gondok yang berbahaya. Mintalah nasihat dokter.


No comments:

Post a Comment