Asuhan Keperawatan Gangguan Jiwa Pada Anak Dan Remaja
Definisi
Gangguan jiwa pada anak-anak merupakan hal yang banyak terjadi yang umumnya tidak terdiagnosis dan pengobatannya kurang adekuat.masalah kesehatan jiwa terjadi pada 15-22% anak-anak dan remaja,namun yang mendapatkan pengobatan jumlahnya kurang dari 20%(keys ,1998).
Diagnosis gangguan jiwa pada anak-anak dan remaja adalah perilaku yang tidak sesuai dengan tingkat usianya,menyimpang bila dibandingkan dengan norma budaya,yang mengakibatkan kurangnya atau terganggunya fungsi adaptasi(townsend,1999).dasar untuk memahami gangguan yang terjadi pada bayi,anak-anak,dan remaja adalah dengan menggunakan teori perkembangan.penyimpangan dari norma-norma perkembangan merupakan tanda adanya suatu masalah.
Jenis Gangguan Jiwa Anak-Anak Dan Remaja
Gangguan Perkembangan pervasive
1.Retardasi mental
Muncul sebelum usia delapan belas tahun dan di cirikan dengan keterbatasan substandar dalam menjalankan fungsi yang di manifestasikan dengan fungsi intelektual secara signifikan berada dibawah rata-rata (misalnya IQ dibawah 70)dan keterbatasan terkait dalam dua bidang keterampilan adaptasi atau lebih ( misalnya komunikasi,perawatan diri,aktivitas hidup sehari-hari,keterampilan social,fungsi dalam masyarakat,pengarahan diri,kesehatan dan keselamatan,fungsi akademis,serta bekerja.)
2.Autisme
Di cirikan dengan gangguan yang nyata dalam interaksi social dan komunikasi,serta akivitas dan minat yang terbatas(Johnson,1997).Gejalanya meliputi kurangnya responsivitas terhadap orang lain,menarik diri dari hubungan social,kerusakan yang menonjol dalam komunikasi,dan respons yang aneh terhadap lingkungan(misalnya tergantung dalam benda mati dan gerakan tubuh yang berulang-ulang seperti,mengepakan tangan,bergoyang-goyang,dan meemukul-mukulkan kepala).
3.Gangguan perkembangan spesifik
Di cirikan dengan keterlambatan perkembangan yang mengarah pada kerusakan fungsional pada bidang-bidang,seperti membaca,aritmetika,bahasa dan artikulasi verbal.
Defisit Perhatian dan Gangguan Perilaku Disruptif
1.Attention Deficit Hyperactivity Disorder(ADHD)
Di cirikan dengan tingka gangguan perhatian ,impulsivitas,dan hiperaktivitas yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan. Menurut DSM IV ,ADHD pasti terjadi sedikitnya pada dua tempat (misalnya di sekolah dan di rumah) dan terjadi sebelum usia 7 tahun (DSM IV,1994)
2.Gangguan Perilaku
Di cirikan dengan perilaku berulang,disruptif,dan kesengajaan untuk tidak patuh,termasuk melanggar norma dan peraturan social.sebagian besar anak-anak dengan gangguan ini mengalami penyalahgunaan zat atau gangguan kepribadian antisocial setelah berusia 18 th.contoh perilaku pada anak-anak dengan gangguan ini meliputi mencuri,berbohong,menggeretak,melarikan diri,membolos,menyala gunaan zat,melakukan pembakaran,bentuk vandalisme yang lain,jahat kepada binatang,dan serangan fisik terhadap orang lain.
3.Gangguan Penyimpangan Oposisi
Gangguan ini merupakan bentuk gangguan perilaku yang lebih ringan,meliputi perilaku yang kurang ekstrem.perilaku dalam gangguan ini tidak melanggar hak-hak orang lain sampai tingkat yang terlihat dalam gangguan perilaku.perilaku dalam gangguan ini menunjukan sikap menentang,seperti berargumentasi,marah,kasar,toleransi yang rendah terhadap frustasi,dan menggunakan minuman keras,zat terlarang atau keduanya.
Gangguan Ansietas
Sering terjadi pada masa Anak-anak atu remaja dan berlanjut ke masa dewasa
1.Gangguan obsesif komplusif ,gangguan ansietas umum dan fobia terjadi pada masa anak-anak dan remaja,dengan gejala yang sama dengan yang terlihat pada orang dewasa.
2.Gangguan ansietas akibat perpisahan adalah ganguan masa anak-anak yang di tandai dengan rasa takut berpisah dari orang yang paling dekat dengannya.Gejala gejalanya meliputi menolak pergi kesekolah ,keluhan somatik,ansietas berat terhadap perpisahan dan khawatir tentang adanya bahaya pada orang-orang yang mengasuhnya.
Skizofrenia
1.Skizofrenia anak-anak jarang terjadi dan sulit di diagnosis.Gejala gejalanya dapat menyerupai gangguan pervasif,seperti autisme.
2.Skizofrenia pada remaja merupakan hal yang umum dan insidensinya selama masa remaja akhir sangat tinggi.Gejala-gejalanya mirip dengan skizofrenia dewasa.gejala awalnya meliputi perubahan ekstrem dalam perilaku sehari-hari,isolasi social,sikap yang aneh,penurunan nlai-nilai8 akademik,dan mengapresikan perilaku yang tidak di sadarinya
Gangguan Mood
Gangguan ini jarang terjad pada masa anak-anak dan remaja di banding orang dewasa (keltner,1999).Prevalensi pada anak-anak dan remaja berkisar antara 1-5% untuk gangguan depresi .eksitensi gangguan bipolar (jenis manik) pada anak-anak controversialrevalensi penyakit bipolar pada remaja diperkirakan 1%.Gejala epresi pada anak-anak sama dengan yang di observasikan pada orang dewasa.
Bunuh diri.Adanya gangguan mood merupakan factor resiko yang serius untuk bunuh diri,bunuh diri adalah penyebab kematian utama ketika pada individu berusia 15-24 tahun.Tanda-tanda bahaya bunuh diri pada remaja meliputi menarik diri secara tiba-tiba,berperilaku keras atau sngat memberontak,menyalahgunakan obat atau alcohol ,dll.(newman,1999)
Gangguan Penyalahgunaan Zat
Gangguan ini banyak terjadi,di perkirakan 32% remaja menderita gangguan penyalahgunaan zat(Johnson,1997).Angka penyalahgunaan zat terlarang dan alcohol lebih tinggi pada anak laki-laki di bandingkan perempuan.risiko terbesar mengalami gangguan ini terjadi pada mereka yang berusia antara 15-24 tahun.Pada remaja ,perubahan penggunaan zat terlarang menjadi ketergantungan zat lebih cepat,misalnya pada remaja,ketergantungan zat tersebut berkembang selama 2 tahun,sedangkan pada orang dewasa membutuhkan waktu antara 15-20 tahun.
Etiologi Gangguan Psikiatrik Pada Anak-anak Dan Remaja
1.faktor-faktor psikobiologik.
a.Riwayat genetic keluarga, seperti retardasi mental,autism,skizofrenia anak-anak,gangguan perilaku,gangguan bipolar,dan gangguan ansietas
b.Abnormalitas struktur otak dan perubahan neurotransmitter pada pasien yang menderita autism,skizofrenia anak-anak,dan ADHD
c.Pengaruh prenatal,seperti infeksi maternal,kurangnya perawatan prenatal, dan ibu yang menyalah gunakan zat,semuanya dapat menyebabkan abnormalitas saraf yang berkaitan dengan gangguan jiwa.
d.Penyakit Kronis atau kecacatan dapat menyebabkan kesulitan koping bagi anak.
2.Dinamika keluarga
a.Penganiayaan Anak.anak yang terus menerus dianiaya pada masa anak-anak aal,perkembangan otaknya kurang adekuat(terutama otak kiri).
b.Disfungsi system keluarga(misalnya kurangnyabsifat pengasuh,komunikasi yang buruk,kurangnya batasan antar generasi dan perasaan terjebak).
3.Faktor Lingkungan
a.Kemiskinan
perawatan prenatal yang tidak adekuat,nutrisi yang buruk ,dan kurannya terpenuhinya kebutuhan akibat pendapatan yang tidak mencukupi dapat memberikan pengaruh buruk pada pertumbuhan dan perkembangan normal anak.
b.Tunawisma
Anak-anak tunawisma memiliki berbagai kebutuhan kesehatan yang mempengaruhi perkembangan emosi dan psikologi mereka.
c.Budaya Keluarga
Perilaku orang tua yang secara dramatis berbeda dengan budaya sekitar sangat dapat mengakibatkan kurang di terimanya anak-anak oleh teman sebaya dan masalah psikologik.
Penatalaksana Gangguan Psikiatrik Pada Anak-anak Dan Remaja
1.Perawatan berbasis komunitas.
a.Pencegahan primer melalui berbagai program social yang di tunjukan untuk menciptakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan anak.
b.Pencegahan sekuder dengan menemukan kasus secara dini pada anak-anak yang mengalami kesulitan di sekolah sehingga tindakan yang tepat dapat di lakukan.
c.Dukungan terapetik bagi anak-anak di berikan melalui psikoterapi individu,terapi bermain,dan program penddkan khusus untuk anak-anak yang tidak mampu berpartisipasi dalam system sekolah yg nomal.
D.Terapi keluarga dan penyuluhan keluarga penting untuk membantu keluarga mendapatkan keterampilan dan bantuan yang di perlukan guna membuat perubahan yang dapat meningkatkan fungsi semua anggota keluarga.
2.Pengobatan Berbasis keluarga
a.Uji khusus untuk mengobati anak-anak dan remaja,terdapat di rumah sakit jiwa.
b.Program hospitalisasi parsial juga tersedia,memberikan program sekolah di tempat(on-site) yang di tujukan untuk memenuhi kebutuhan khusus anak yang menderita penyakit jiwa.
c.Seklusi Dan Restrain untuk mengendalikan perilaku disruptif masih menjadi kontroversi karena bersifat traumatis.
3.Farmakoterapi
Mediakasi digunakan sebagai satu metode pengobatan.medikasi psikotropik di gunakan dengan hati-hati pada klien anak-anak dan remaja karena memliki efek samping yang beragam.
Tinjauan Proses Keperawatan Gangguan Psikiatrik pada Anak dan remaja
1.Pengkajian
1.Kaji kembali riwayat klien untuk adanya hal-hal yang mencetus stersor,antara lain riwayat keluarga,peristiwa-peristiwa hidup yang menimbulkan stress,hasil pemeriksaan kesehatan jiwa,riwayat masalah fisik,dan psikologis serta pengobatannya.
2.Catat pola pertumbuhan dan perkembangan anak,lalu bandingkan dengan alat standar,seperti the developmental screening test dan versi yang sudah di revisi
3.Lakukan pemerksaan fisik pada anak atau remaja
4.Kaji respon perilaku yang dapat mengidentifikasi gangguan pada anak-anak atau remaja.
Diagnosa Keperawatan
1.Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d kelainan fungsi kognitif
2.Gangguan Komunikasi Verbal b.d kelainan kognitif
3.Gangguan iteraksi social b.d menarik diri atau kesulirtan bicara
4.Perubahan koping keluarga b.d komunikasi in efektif sekunder terhadap anak retardasi mental
5.Risiko Mencedrai diri dan orang lain b.d hiperaktivitas anak atau perubahan persepsi
6.Defisit perawatan Diri b.d Ketidak mampuan untuk mandiri atau koping individu inefektif.
Perencanaan Dan Identifikasi Hasil
1.Bekerja sama dengan klien dan keuarga dalam menetapkan tujuan yang realistis
2.Tetapkan Kriteria hasil yang di inginkan untuk klien,keluarga,atau keduanya.
Implementasi
1.Implementasi Umum
a.Bina hubungan saling percaya
b.Dengarkan secara aktif,tunjukan perhatian dan dukungan.
c.Tingkatkan komunikasi yang jelas,jujur dan langsung.
d.Dukung kelebihan Klien dan keluarga.
e.Gunakan model kognitif untuk menjelaskan hubuungan antara fikiran ,perasaan,dan perilaku
f.Berpartisifasi dalam terapi bermain,biarkan anak mengapresiasikan dirinya melalui permainan imajinatif
g.Dianjurkan di gunakannya kelompok pendukung masyarakat bagi klien dan keluarga.
h.ciptakan lingkungan yang aman
i.Bantu orang tua mengurangi rasa bersalah dan menyalahkan apa yang mereka alami
j.Alihkan perhatian anak bila ansietas meningkat dan perilakunya memburuk
k.Berikan Benda-benda yang di kenal Anak.
2.Untuk Anak atau Remaja Dengan ADHD
a.Bantu keluarga menggunakan manipulasi lingkungan untuk mengurangi stimulus guna mengendalikan perilaku
b.Bantu keluarga menyusun jadwal yang tetap untuk makan,tidur,bermain,dan mengerjakan tugas sekolah
c.Bekerja sama dengan sekolah,keluarga dan tim kesehatan jiwa untuk memastikan penempatan ruang kelas yang sesuai
Evaluasi Hasil
Perawat menggunakan criteria hasil berikut ini untuk menentukan efektifitas intervensi keperawatan yang di lakukan.
1.Klien dan keluarganya menunjukan perbaikan keterampilan koping.
2.Klien mengendalikan perilaku iplusifnya
3.Klien menunjukan stabilitas mood yang normal .
4.Klien berpartisipasi dalam program penyuluhan sesuai kemampuan
5.Klien dan keluarganya berpartisipasi dalam program pengobatan dan menerima rujukan komunitas.
6.Klien berinteraksi secara social dengan kelompok teman sebaya
Definisi
Gangguan jiwa pada anak-anak merupakan hal yang banyak terjadi yang umumnya tidak terdiagnosis dan pengobatannya kurang adekuat.masalah kesehatan jiwa terjadi pada 15-22% anak-anak dan remaja,namun yang mendapatkan pengobatan jumlahnya kurang dari 20%(keys ,1998).
Diagnosis gangguan jiwa pada anak-anak dan remaja adalah perilaku yang tidak sesuai dengan tingkat usianya,menyimpang bila dibandingkan dengan norma budaya,yang mengakibatkan kurangnya atau terganggunya fungsi adaptasi(townsend,1999).dasar untuk memahami gangguan yang terjadi pada bayi,anak-anak,dan remaja adalah dengan menggunakan teori perkembangan.penyimpangan dari norma-norma perkembangan merupakan tanda adanya suatu masalah.
Jenis Gangguan Jiwa Anak-Anak Dan Remaja
Gangguan Perkembangan pervasive
1.Retardasi mental
Muncul sebelum usia delapan belas tahun dan di cirikan dengan keterbatasan substandar dalam menjalankan fungsi yang di manifestasikan dengan fungsi intelektual secara signifikan berada dibawah rata-rata (misalnya IQ dibawah 70)dan keterbatasan terkait dalam dua bidang keterampilan adaptasi atau lebih ( misalnya komunikasi,perawatan diri,aktivitas hidup sehari-hari,keterampilan social,fungsi dalam masyarakat,pengarahan diri,kesehatan dan keselamatan,fungsi akademis,serta bekerja.)
2.Autisme
Di cirikan dengan gangguan yang nyata dalam interaksi social dan komunikasi,serta akivitas dan minat yang terbatas(Johnson,1997).Gejalanya meliputi kurangnya responsivitas terhadap orang lain,menarik diri dari hubungan social,kerusakan yang menonjol dalam komunikasi,dan respons yang aneh terhadap lingkungan(misalnya tergantung dalam benda mati dan gerakan tubuh yang berulang-ulang seperti,mengepakan tangan,bergoyang-goyang,dan meemukul-mukulkan kepala).
3.Gangguan perkembangan spesifik
Di cirikan dengan keterlambatan perkembangan yang mengarah pada kerusakan fungsional pada bidang-bidang,seperti membaca,aritmetika,bahasa dan artikulasi verbal.
Defisit Perhatian dan Gangguan Perilaku Disruptif
1.Attention Deficit Hyperactivity Disorder(ADHD)
Di cirikan dengan tingka gangguan perhatian ,impulsivitas,dan hiperaktivitas yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan. Menurut DSM IV ,ADHD pasti terjadi sedikitnya pada dua tempat (misalnya di sekolah dan di rumah) dan terjadi sebelum usia 7 tahun (DSM IV,1994)
2.Gangguan Perilaku
Di cirikan dengan perilaku berulang,disruptif,dan kesengajaan untuk tidak patuh,termasuk melanggar norma dan peraturan social.sebagian besar anak-anak dengan gangguan ini mengalami penyalahgunaan zat atau gangguan kepribadian antisocial setelah berusia 18 th.contoh perilaku pada anak-anak dengan gangguan ini meliputi mencuri,berbohong,menggeretak,melarikan diri,membolos,menyala gunaan zat,melakukan pembakaran,bentuk vandalisme yang lain,jahat kepada binatang,dan serangan fisik terhadap orang lain.
3.Gangguan Penyimpangan Oposisi
Gangguan ini merupakan bentuk gangguan perilaku yang lebih ringan,meliputi perilaku yang kurang ekstrem.perilaku dalam gangguan ini tidak melanggar hak-hak orang lain sampai tingkat yang terlihat dalam gangguan perilaku.perilaku dalam gangguan ini menunjukan sikap menentang,seperti berargumentasi,marah,kasar,toleransi yang rendah terhadap frustasi,dan menggunakan minuman keras,zat terlarang atau keduanya.
Gangguan Ansietas
Sering terjadi pada masa Anak-anak atu remaja dan berlanjut ke masa dewasa
1.Gangguan obsesif komplusif ,gangguan ansietas umum dan fobia terjadi pada masa anak-anak dan remaja,dengan gejala yang sama dengan yang terlihat pada orang dewasa.
2.Gangguan ansietas akibat perpisahan adalah ganguan masa anak-anak yang di tandai dengan rasa takut berpisah dari orang yang paling dekat dengannya.Gejala gejalanya meliputi menolak pergi kesekolah ,keluhan somatik,ansietas berat terhadap perpisahan dan khawatir tentang adanya bahaya pada orang-orang yang mengasuhnya.
Skizofrenia
1.Skizofrenia anak-anak jarang terjadi dan sulit di diagnosis.Gejala gejalanya dapat menyerupai gangguan pervasif,seperti autisme.
2.Skizofrenia pada remaja merupakan hal yang umum dan insidensinya selama masa remaja akhir sangat tinggi.Gejala-gejalanya mirip dengan skizofrenia dewasa.gejala awalnya meliputi perubahan ekstrem dalam perilaku sehari-hari,isolasi social,sikap yang aneh,penurunan nlai-nilai8 akademik,dan mengapresikan perilaku yang tidak di sadarinya
Gangguan Mood
Gangguan ini jarang terjad pada masa anak-anak dan remaja di banding orang dewasa (keltner,1999).Prevalensi pada anak-anak dan remaja berkisar antara 1-5% untuk gangguan depresi .eksitensi gangguan bipolar (jenis manik) pada anak-anak controversialrevalensi penyakit bipolar pada remaja diperkirakan 1%.Gejala epresi pada anak-anak sama dengan yang di observasikan pada orang dewasa.
Bunuh diri.Adanya gangguan mood merupakan factor resiko yang serius untuk bunuh diri,bunuh diri adalah penyebab kematian utama ketika pada individu berusia 15-24 tahun.Tanda-tanda bahaya bunuh diri pada remaja meliputi menarik diri secara tiba-tiba,berperilaku keras atau sngat memberontak,menyalahgunakan obat atau alcohol ,dll.(newman,1999)
Gangguan Penyalahgunaan Zat
Gangguan ini banyak terjadi,di perkirakan 32% remaja menderita gangguan penyalahgunaan zat(Johnson,1997).Angka penyalahgunaan zat terlarang dan alcohol lebih tinggi pada anak laki-laki di bandingkan perempuan.risiko terbesar mengalami gangguan ini terjadi pada mereka yang berusia antara 15-24 tahun.Pada remaja ,perubahan penggunaan zat terlarang menjadi ketergantungan zat lebih cepat,misalnya pada remaja,ketergantungan zat tersebut berkembang selama 2 tahun,sedangkan pada orang dewasa membutuhkan waktu antara 15-20 tahun.
Etiologi Gangguan Psikiatrik Pada Anak-anak Dan Remaja
1.faktor-faktor psikobiologik.
a.Riwayat genetic keluarga, seperti retardasi mental,autism,skizofrenia anak-anak,gangguan perilaku,gangguan bipolar,dan gangguan ansietas
b.Abnormalitas struktur otak dan perubahan neurotransmitter pada pasien yang menderita autism,skizofrenia anak-anak,dan ADHD
c.Pengaruh prenatal,seperti infeksi maternal,kurangnya perawatan prenatal, dan ibu yang menyalah gunakan zat,semuanya dapat menyebabkan abnormalitas saraf yang berkaitan dengan gangguan jiwa.
d.Penyakit Kronis atau kecacatan dapat menyebabkan kesulitan koping bagi anak.
2.Dinamika keluarga
a.Penganiayaan Anak.anak yang terus menerus dianiaya pada masa anak-anak aal,perkembangan otaknya kurang adekuat(terutama otak kiri).
b.Disfungsi system keluarga(misalnya kurangnyabsifat pengasuh,komunikasi yang buruk,kurangnya batasan antar generasi dan perasaan terjebak).
3.Faktor Lingkungan
a.Kemiskinan
perawatan prenatal yang tidak adekuat,nutrisi yang buruk ,dan kurannya terpenuhinya kebutuhan akibat pendapatan yang tidak mencukupi dapat memberikan pengaruh buruk pada pertumbuhan dan perkembangan normal anak.
b.Tunawisma
Anak-anak tunawisma memiliki berbagai kebutuhan kesehatan yang mempengaruhi perkembangan emosi dan psikologi mereka.
c.Budaya Keluarga
Perilaku orang tua yang secara dramatis berbeda dengan budaya sekitar sangat dapat mengakibatkan kurang di terimanya anak-anak oleh teman sebaya dan masalah psikologik.
Penatalaksana Gangguan Psikiatrik Pada Anak-anak Dan Remaja
1.Perawatan berbasis komunitas.
a.Pencegahan primer melalui berbagai program social yang di tunjukan untuk menciptakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan anak.
b.Pencegahan sekuder dengan menemukan kasus secara dini pada anak-anak yang mengalami kesulitan di sekolah sehingga tindakan yang tepat dapat di lakukan.
c.Dukungan terapetik bagi anak-anak di berikan melalui psikoterapi individu,terapi bermain,dan program penddkan khusus untuk anak-anak yang tidak mampu berpartisipasi dalam system sekolah yg nomal.
D.Terapi keluarga dan penyuluhan keluarga penting untuk membantu keluarga mendapatkan keterampilan dan bantuan yang di perlukan guna membuat perubahan yang dapat meningkatkan fungsi semua anggota keluarga.
2.Pengobatan Berbasis keluarga
a.Uji khusus untuk mengobati anak-anak dan remaja,terdapat di rumah sakit jiwa.
b.Program hospitalisasi parsial juga tersedia,memberikan program sekolah di tempat(on-site) yang di tujukan untuk memenuhi kebutuhan khusus anak yang menderita penyakit jiwa.
c.Seklusi Dan Restrain untuk mengendalikan perilaku disruptif masih menjadi kontroversi karena bersifat traumatis.
3.Farmakoterapi
Mediakasi digunakan sebagai satu metode pengobatan.medikasi psikotropik di gunakan dengan hati-hati pada klien anak-anak dan remaja karena memliki efek samping yang beragam.
Tinjauan Proses Keperawatan Gangguan Psikiatrik pada Anak dan remaja
1.Pengkajian
1.Kaji kembali riwayat klien untuk adanya hal-hal yang mencetus stersor,antara lain riwayat keluarga,peristiwa-peristiwa hidup yang menimbulkan stress,hasil pemeriksaan kesehatan jiwa,riwayat masalah fisik,dan psikologis serta pengobatannya.
2.Catat pola pertumbuhan dan perkembangan anak,lalu bandingkan dengan alat standar,seperti the developmental screening test dan versi yang sudah di revisi
3.Lakukan pemerksaan fisik pada anak atau remaja
4.Kaji respon perilaku yang dapat mengidentifikasi gangguan pada anak-anak atau remaja.
Diagnosa Keperawatan
1.Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d kelainan fungsi kognitif
2.Gangguan Komunikasi Verbal b.d kelainan kognitif
3.Gangguan iteraksi social b.d menarik diri atau kesulirtan bicara
4.Perubahan koping keluarga b.d komunikasi in efektif sekunder terhadap anak retardasi mental
5.Risiko Mencedrai diri dan orang lain b.d hiperaktivitas anak atau perubahan persepsi
6.Defisit perawatan Diri b.d Ketidak mampuan untuk mandiri atau koping individu inefektif.
Perencanaan Dan Identifikasi Hasil
1.Bekerja sama dengan klien dan keuarga dalam menetapkan tujuan yang realistis
2.Tetapkan Kriteria hasil yang di inginkan untuk klien,keluarga,atau keduanya.
Implementasi
1.Implementasi Umum
a.Bina hubungan saling percaya
b.Dengarkan secara aktif,tunjukan perhatian dan dukungan.
c.Tingkatkan komunikasi yang jelas,jujur dan langsung.
d.Dukung kelebihan Klien dan keluarga.
e.Gunakan model kognitif untuk menjelaskan hubuungan antara fikiran ,perasaan,dan perilaku
f.Berpartisifasi dalam terapi bermain,biarkan anak mengapresiasikan dirinya melalui permainan imajinatif
g.Dianjurkan di gunakannya kelompok pendukung masyarakat bagi klien dan keluarga.
h.ciptakan lingkungan yang aman
i.Bantu orang tua mengurangi rasa bersalah dan menyalahkan apa yang mereka alami
j.Alihkan perhatian anak bila ansietas meningkat dan perilakunya memburuk
k.Berikan Benda-benda yang di kenal Anak.
2.Untuk Anak atau Remaja Dengan ADHD
a.Bantu keluarga menggunakan manipulasi lingkungan untuk mengurangi stimulus guna mengendalikan perilaku
b.Bantu keluarga menyusun jadwal yang tetap untuk makan,tidur,bermain,dan mengerjakan tugas sekolah
c.Bekerja sama dengan sekolah,keluarga dan tim kesehatan jiwa untuk memastikan penempatan ruang kelas yang sesuai
Evaluasi Hasil
Perawat menggunakan criteria hasil berikut ini untuk menentukan efektifitas intervensi keperawatan yang di lakukan.
1.Klien dan keluarganya menunjukan perbaikan keterampilan koping.
2.Klien mengendalikan perilaku iplusifnya
3.Klien menunjukan stabilitas mood yang normal .
4.Klien berpartisipasi dalam program penyuluhan sesuai kemampuan
5.Klien dan keluarganya berpartisipasi dalam program pengobatan dan menerima rujukan komunitas.
6.Klien berinteraksi secara social dengan kelompok teman sebaya
No comments:
Post a Comment