Saturday, 9 March 2013

OBAT ANALGETIK ANTIPIRETIK


OBAT ANALGETIK ANTIPIRETIK

Serta obat Anti-inflamasi Nonsteroid merupakan suatu kelompok yang heterogen , bahkan beberapa obat sangat berbeda secara kimiawi.
Tetapi obat-obat ini memiliki persamaan dalam efek terapi dan efek samping obat.
Prototip obat golongan ini adalah Aspirin karena itu obat golongan ini sering disebut juga sebagai obat mirip Aspirin, ( = Aspirin-Like Druds). Kita mengenal juga obat mirip Atropin ( Atropin - Like Drugs)
Mekanisme kerja obat mirip aspirin sebagian besar memiliki mekanisme kerja :
menghambat Biosintesis Prostaglandin atau menghambat produksi enzimatik prostaglandin.
Mekanisme kerja ini ditemukan oleh Vane dan kawan-kawan pada tahun 1971.
Prostaglandin dalam tubuh terdapat pada berbagai jenis organ dan tempat bekerjanya berbeda-beda, serta saling mengadakan interaksi dengan Autakoid.
Autos (= self)  Akos (= remedy) berasal dari Bahasa Junani , misalnya : Histamin, Serotonin. Tidak menghentikan, memperbaiki atau mencegah kerusakan jaringan pada kelainan Muskuloskeletal.


EFEK SAMPING OBAT
Karena obat-obat ini bersifat asam sehingga lebih banyak terkumpul dalam sel-sel yang bersifat asam seperti pada :

•    Lambung
•    Ginjal
•    Jaringan Inflamasi

Yang sering terjadi ialah :

•    Induksi tukak lambung
    Kadang-kadang disertai anemia sekunder akibat perdarahan saluran cerna.
•    Iritasi lambung
•    Gangguan fungsi Trombosit -----------  perpanjangan waktu perdarahan.
•    Reaksi hipersensitif terhadap aspirin dan obat mirip aspirin.

PEMBAGIAN OBAT
1. Golongan besar Asam Karboksilat
•    Derivat asam salisilat
•    Derivat asam propionat
•    Derivat asam fenamat
•    Derivat asam fenilasetat
•    Derivat inden/indol

2. Golongan Besar Asam Enolat
•    Derivat pirazolon
•    Derivat oksikam

3. Golongan sisa
•    Derivat para aminofenol

Pemberian aspirin peroral :
Dengan disertai minum banyak air, susu atau dekat pada waktu akan makan untuk mengurangi iritasi pada lambung.

Para perawat harus memperhatikan pada waktu memberikan aspirin pada pasien terhadap kemungkinan interaksi obat dengan zat-zat tersebut diatas.



KEPUSTAKAAN

Dewantoro Utomo,Drs., Farmakologi dan terapeutika, Akademi perawatan st. Carolus, Jakarta  1993.

No comments:

Post a Comment