Thursday 7 March 2013

Makalah Saraf Kranial

BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN

Saraf kranial adalah 12 pasang saraf pada manusia yang mencuat dari otak, berbeda dari saraf spin Saraf kranial merupakan bagian dari sistem saraf sadar. Dari 12 pasang saraf, 3 pasang memiliki jenis sensori (saraf I, II, VIII); 5 pasang jenis motorik (saraf III, IV, VI, XI, XII) dan 4 pasang jenis gabungan (saraf V, VII, IX, X). Pasangan saraf-saraf ini diberi nomor sesuai urutan dari depan hingga belakang, lazimnya menggunakan angka romawi

Saraf-saraf ini terhubung utamanya dengan struktur yang ada di kepala dan leher manusia seperti mata, hidung, telinga, mulut dan lidah. Pasangan I dan II mencuat dari otak besar, sementara yang lainnya mencuat dari batang otak.

B.    MACAM MACAM SYARAF KRANIAL
1. Test nervus I (Olfactory)
•    Fungsi penciuman
•    Test pemeriksaan, klien tutup mata dan minta klien mencium benda yang baunya mudah dikenal seperti sabun, tembakau, kopi dan sebagainya.
•    Bandingkan dengan hidung bagian kiri dan kanan.
2. Test nervus II ( Optikus)
•    Fungsi aktifitas visual dan lapang pandang
•    Test aktifitas visual, tutup satu mata klien kemudian suruh baca dua baris di koran, ulangi untuk satunya.
•    Test lapang pandang, klien tutup mata kiri, pemeriksa di kanan, klien memandang hidung pemeriksa yang memegang pena warna cerah, gerakkan perlahan obyek tersebut, informasikan agar klien langsung memberitahu klien melihat benda tersebut, ulangi mata kedua.
3. Test nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlear dan Abducens)
•    Fungsi koordinasi gerakan mata dan kontriksi pupil mata (N III).
•    Test N III (respon pupil terhadap cahaya), menyorotkan senter kedalam tiap pupil mulai menyinari dari arah belakang dari sisi klien dan sinari satu mata (jangan keduanya), perhatikan kontriksi pupil kena sinar.
•    Test N IV, kepala tegak lurus, letakkan obyek kurang lebih 60 cm sejajar mid line mata, gerakkan obyek kearah kanan. Observasi adanya deviasi bola mata, diplopia, nistagmus.
•    Test N VI, minta klien untuk melihat kearah kiri dan kanan tanpa menengok.
4. Test nervus V (Trigeminus)
•    Fungsi sensasi, caranya : dengan mengusap pilihan kapas pada kelopak mata atas dan bawah.
•    Refleks kornea langsung maka gerakan mengedip ipsilateral.
•    Refleks kornea consensual maka gerakan mengedip kontralateral.
•    Usap pula dengan pilihan kapas pada maxilla dan mandibula dengan mata klien tertutup. Perhatikan apakah klien merasakan adanya sentuhan.
•    Fungsi motorik, caranya : klien disuruh mengunyah, pemeriksa melakukan palpasi pada otot temporal dan masseter.
5. Test nervus VII (Facialis)
•    Fungsi sensasi, kaji sensasi rasa bagian anterior lidah, terhadap asam, manis, asin pahit. Klien tutup mata, usapkan larutan berasa dengan kapas/teteskan, klien tidak boleh menarik masuk lidahnya karena akan merangsang pula sisi yang sehat.
•    Otonom, lakrimasi dan salivasi
•    Fungsi motorik, kontrol ekspresi muka dengancara meminta klien untuk : tersenyum, mengerutkan dahi, menutup mata sementara pemeriksa berusaha membukanya
6. Test nervus VIII (Acustikus)
•    Fungsi sensoris :
•    Cochlear (mengkaji pendengaran), tutup satu telinga klien, pemeriksa berbisik di satu telinga lain, atau menggesekkan jari bergantian kanan-kiri.
•    Vestibulator (mengkaji keseimbangan), klien diminta berjalan lurus, apakah dapat melakukan atau tidak.
7. Test nervus IX (Glossopharingeal) dan nervus X (Vagus)
•    N IX, mempersarafi perasaan mengecap pada 1/3 posterior lidah, tapi bagian ini sulit di test demikian pula dengan M.Stylopharingeus. Bagian parasimpatik N IX mempersarafi M. Salivarius inferior.
•    N X, mempersarafi organ viseral dan thoracal, pergerakan ovula, palatum lunak, sensasi pharynx, tonsil dan palatum lunak.
•    Test : inspeksi gerakan ovula (saat klien menguapkan “ah”) apakah simetris dan tertarik keatas.
•    Refleks menelan : dengan cara menekan posterior dinding pharynx dengan tong spatel, akan terlihat klien seperti menelan.
8. Test nervus XI (Accessorius)
•    Klien disuruh menoleh kesamping melawan tahanan. Apakah Sternocledomastodeus dapat terlihat ? apakah atropi ? kemudian palpasi kekuatannya.
•    Minta klien mengangkat bahu dan pemeriksa berusaha menahan —- test otot trapezius.

9. Test Nervus XII (Hypoglosus)
•    Mengkaji gerakan lidah saat bicara dan menelan
•    Inspeksi posisi lidah (mormal, asimetris / deviasi)
•    Keluarkan lidah klien (oleh sendiri) dan memasukkan dengan cepat dan minta untuk menggerakkan ke kiri dan ke kanan.
C.    BAGIAN BAGIAN SYARAF KRANIAL

Saraf-saraf kranial

Nomor    Nama    Jenis    Fungsi
I    Olfaktorius
Sensori    Menerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai sensasi bau

II    Optik
Sensori    Menerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual
III    Okulomotor
Motorik    Menggerakkan sebagian besar otot mata

IV    Troklearis
Motorik    Menggerakkan beberapa otot mata

V    Trigeminus
Gabungan    Sensori: Menerima rangsangan dari wajah untuk diproses di otak sebagai sentuhan
Motorik: Menggerakkan rahang

VI    Abdusen
Motorik    Abduksi mata

VII    Fasialis
Gabungan    Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi wajah

VIII    Vestibulokoklearis
Sensori    Sensori sistem vestibular: Mengendalikan keseimbangan
Sensori koklea: Menerima rangsang untuk diproses di otak sebagai suara
IX    Glosofaringeus
Gabungan    Sensori: Menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam
X    Vagus
Gabungan    Sensori: Menerima rangsang dari organ dalam
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam
XI    Aksesorius
Motorik    Mengendalikan pergerakan kepala
XII    Hipoglossus
Motorik    Mengendalikan pergerakan lidah
D.    BAGIAN BAGIAN OTAK

Otak dan Syaraf Kranial





Secara garis besar otak dapat dibagi kedalam 4 bagian besar yaitu batang otak, serebellum, serebrum dan diencephalon. Batang otak terdiri atas Medulla Oblongata, Pons dan otak tengah. Diencephalon terdiri atas Talamus, Hipotalamus, Epitalamus dan Subtalamus atau disebut juga Ventral thalamus. Secara visual, pembagian otak dapat dilihat pada gambar berikut.




E.    STRUKTUR UMUM OTAK
Secara garis besar otak dapat dibagi kedalam 4 bagian besar yaitu batang otak, serebellum, serebrum dan diencephalon. Batang otak terdiri atas Medulla Oblongata, Pons dan otak tengah. Diencephalon terdiri atas Talamus, Hipotalamus, Epitalamus dan Subtalamus atau disebut juga Ventral thalamus.

MENINGEN
Meningen atau lapisan pembungkus otak merupakan bagian terluar dari otak. Meningen memiliki beberapa lapisan yaitu Duramater, Arachnoid dan Piamater.
Duramater merupakan bagian terluar. Duramater merupakan lapisan periosteum tulang tengkorak, merupakan lapisan yang kuat, lapisan fibrosa yang mengandung Pembuluh Darah, yang memberikan nutrisi pada tulang. Lapisan luar dan dalam menempel dengan tengkorak sehingga tidak ada lapisan epidural antara tulang dengan membran seperti pada spinal. Antara duramater bagian dalam dan arachnoid terdapat rongga subdural dan tidak mengandung Cerebro Spinal Fluid (Cairan serebro spinal). Pada beberapa tempat kedua lapisan dalam dan luar membentuk saluran yang mengandung Pembuluh Darah yang disebut dengan Dural sinus dan terdapat darah vena dari Pembuluh Darah di otak.
Arachnoid merupakan Lapisan tengah dari meningen. Lapisan ini merupakan jaringan ikat, antara arachnoid dan piamater terdapat seperti jaring-jaring trabekula dan rongga subarachnoid yang mengandung CSF. Lapisan arachnoid tidak mengandung Pembuluh Darah, tapi Pembuluh Darah terdapat pada rongga subarachnoid.
Piamater merupakan lapisan yang bersentuhan langsung dengan otak. Sebagian besar suplai darah pada otak di suplai oleh pembuluh-pembuluh darah kecil yang banyak terdapat pada piamater.




VENTRIKEL

Ventrikel otak dilapisi oleh epitel kuboid yang disebut ependima.Terdapat kapiler-kapiler yang disebut dengan pleksus koroides. Terdapat 4 ventrikel yang diberi nomor dari atas ke bawah dari otak yaitu: Ventrikel lateral kiri dan kanan pada hemisfer serbri, ventrikel ke tiga pada diensepalon dan ventrikel ke empat pada pons dan medulla. Ventrikel lateral dihubungkan dengan ventrikel ke tiga oleh interventrikular foramen sedangkan Ventrikel ke tiga nyambung dengan ventrikel ke empat melewati celah sempit yang disebut serebral aqua duktus di midbrai/otak tengah.


CAIRAN SEREBROSPINAL
Cairan serebrospinal atau CSF berperan dalam melindungi otak, menjaga keseimbangan bahan-bahan kimia Susunan Syaraf Pusat. CSF dibentuk dalam pleksus koroides pada ventrikel lateral, tiga dan empat dengan kombinasi proses diffusi dan transport aktif. Pleksus koroid menseleksi komponen darah yang dapat melewati membrannya ke ventrikel (tidak untuk Sel Darah Merah, protein dengan molekull besar). Yang dapat lewat: protein berukuran kecil, oksigen, karbondioksida, Na, K, Ca, Mg, Cl, glukosa dan sejumlah kecil Sel Darah Putih.

Perjalanan CSF
CSF dibentuk di Ventrikel lateral, lalu melalui interventrikuler foramen masuk ke ventrikel III dan melalui Aqua Duktus CSF mengalir ke Ventrikel IV. Di ventrikel IV erdapat 3 buah lubang terbuka di dasar ventrikel 4. Melalui ketiga lubang tersebut CSF mengalir ke Subarachnoid spaces ( cisterna magna) disebelah medulla, aliran berlanjut ke Spinal lalu ke lumbal sisterna. Sebagian naik lagi ke otak melelui subarachnoid spaces masuk ke vili arachnoid dan sinus sagital superior.

Cerebro Spinal Fluid (CSF)
Vili arachnoid memiliki katup yang sensitif dengan tekanan dengan sistem satu arah. CSF selalu diperbarui sekitar 3 kali dalam sehari.


NUTRISI OTAK
Sebanyak 20% oksigen dari seluruh kebutuhan tubuh digunakan oleh otak. Kebutuhan oksigen tinggi saat otak istirahat. Otak mendapatkan nutrisi hanya dari darah. Otak membutuhkan Oksigen dan glukosa setiap saat tetapi otak tidak memiliki kemampuan untuk menyimpan cadangan.

Dampak Kekurangan Nutrisi pada otak
Kekurangan oksigen dan glukosa pada otak menyebabkan kerusakan yang lebih cepat dibandingkan pada jaringan lain. Kekurangan dalam beberapa menit dapat menyebabkan kerusakan yang menetap.



BATANG OTAK
Berbatasan dengan medula spinalis dibagian bawah dan diensepalon dibagian atas. Sedikit menyempit saat keluar dari tengkorak melalui foramen magnum untuk bersatu dengan medula spinalis. Batang otak memiliki fungsi yang sangat penting termasuk traktus yang panjang dari jalur asenden dan desenden. Jaringan dari badan sel dan serabutnya dari formatio retikularis terdapat disini, yang sangat berperan penting dalam mempertahankan hidup. Seluruh syaraf kranial keculai olfaktorius dan optikus keluar dari batang otak.

Formatio Retikularis
Terbagi kedalam jalur asenden, jalur desenden dan nervus kranialis. Formatio retikularis terbentang sepanjang batang otak, dengan akson terbentang menuju diensepalon dan medula spinalis. Memiliki sekiar 30.000 sinaps. Lesi pada formatio retikularis dapat menyebabkan koma sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Neuron dalam Formatio Retikularis dikelompokan sesuai dengan fungsinya masing-masing.
RF memiliki pusat respirasi dan cardiovaskuler yang berperan dalam pengaturan pernafasan, nadi dan perubahan diameter Pembuluh Darah. Jalur asenden menuju serebrum bergabung dengan RAS (reticular activating system) yang berperan dalam pengaturan siklus terjaga dan tidur.

Medulla Oblongata
Medulla oblongata merupakan bagian yang vital dalam pengaturan jantung, vasomotor/ kontriksi dan dilatasi pembuluh darah dan pusat pernafasan. Medulla Oblongata memonitor kadar CO2 yang berperan dalam pengaturan pernafasan, mengatur muntah, bersin, batuk dan menelan. Dibagian ventral terdapat pyramid yang merupakan jalur motorik dari serebral ke spinal. Jalur di pyramid menyilang (pyramidal decussation) sehingga dibawah medulla keadaan motorik tubuh dikontrol oleh bagian yang berlawanan dalam hemisfer serebri.


PONS
Terletak diatas Medulla, Pada bagian dorsal Terdapat Formatio Retikularis dan nuklei syaraf kranial jalur asenden dan desenden. Dalam Formatio Retukularis terdapat pusat apneu dan pneumotoxic yang membantu dalam pengaturan pernafasan.

Midbrain/mesensepalon
Midbrain terdapat diatas pons. Terdapat pusat refleks yang membantu koordinasi [ergerakan bila matadan kepala, membantu pengaturan mekanisme fokus pada mata, mengatur respon pupil terhadap stimulus cahaya. Terdapat substansia nigra yang beperan dalam pengaturan aktivitas motorik somatic.

SEREBELUM
Serebelum berperan dalam fungsi keseimbangan. Secara terus menerus menerima input dari otot, tendon, sendi dan organ vestibular(keseimbangan) dalam bentuk proprioceptive input (kepekaan terhadap posisi tubuh yang satu dari yang lainnya). Mengintegrasikan kontraksi otot satu dengan yang lain, mengatur tonus otot.

SEREBRUM
Serebrum Merupakan struktur terbesar dan paling rumit dalam sistem syaraf. Terdapat dua hemisfer serebri yang Terdiri dari korteks yang merupakan substansi abu-abu (gray matter), substansi putih dan ganglia basalis. Korteks terbagi kedalam 6 lobus: frontal, parietal, temporal, oksipital, lilmbik dan insula/lobus sentralis. Korteks serebri merupakan lapisan terluar dari serebrum, terdiri dari substansi abu-abu. Banyak berperan dalam pengaturan aktivitas kehidupan yang disadari.

Lobus Frontalis
Lobus frontalis merupakan area kontrol motorik terhadap pergerakan yang disadari termasuk yang berkaitan dengan bicara. Aktivitas motorik: Area Broadman 4(Primary motor cortex), area 6 (suplementary and premotor motor cortex), area 8 (pergerakan mata) area 44 (area Brocca untuk bicara). Selain control motorik lobus frontalis juga berperan dalam kontrol ekspresi emosi dan perilaku, moral.

Lobus Parietalis
Lobus Parietalis berperan dalam sensasi umum, selera. Are 1,2,3 (integrasi sensasi secara umum) 5,7,40 (apresiasi terhadap tekstur, berat, mengenali bentuk benda yang dipegang).area 40 memiliki peran penting dalam body image/gambaran diri. Area 43 (selera dalam hal pengecapan)

Lobus temporalis
Lobus temporalias merupakan pusat pendengaran, keseimbangan, emosi dan memori. Terdapat area 41,42 yang berperan dalam pengaturan keseimbangan, area 39 yang berperan dalam Pemahaman terhadap bicara/kata-kata. Bagian anterior lobus ini berperan dalam emosi, halusinasi, memori jangka pendek dari beberapa menit s.d beberapa minggu atau bulan

Lobus Oksipitalis
Lobus Oksipitalis merupakan pusat penglihatan, pengaturan ekspresi. Terdapat area 17 (area penglihatan utama), area 18,19 memaknai hasil penglihatan, area 39 memahami bahasa tulisan, area 22 memahami bahasa lisan dan area Wernicks (39,22,40).

Insula
Insula berperan dalam pengaturan aktivitas gastrointestinal dan organ visceral lainnya.
Limbik
Limbik berperan dalam pengaturan emolsi, perilaku, memori jangka pendek dan penciuman.
DIENCEPHALON

Talamus
Talamus merupakan pusat prosesing dan relay semua input sensoris kecuali penciuman. Talamus memiliki 4 area utama yaitu sistem sensoris, sistem motorik, aktivitas neurofisiologius dan ekspresi korteks serebri. Talamus berhubungan dengan sistem limbik dalam pengaturan ekspresi emosi, perilaku manusia yang unik. Talamus berkaitan dengan proses berfikir, kreativitas, interpretasi dan pemahaman bahasa lisan dan tulisan dan mengenali objek dengan cara menyentuh.

Hipotalamus
Hipotalamus terletak dibawah thalamus, berdekatan dengan hipofisis. Hipotalamus mengatur banyak fungsi tubuh untuk keseimbangan. Merupakan pusat pengaturan dan koordinasi tertinggi dari sistem syaraf otonom, pengaturan suhu, pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit
Pengaturan pola tidur dan terjaga, Berperan dalam pengaturan lapar dan keinginan untuk makan yang dibantu dengan kadara glukosa, lemak dan protein dalam tubuh, Respon perilaku berkaitan dengan emosi, Kontrol endokrin juga berperan dalam respon seksual seperti Orgasme dan respon terhadap stimulus organ seksual.

Epithalamus
Epitalamus terdiri dari 3 bagian: Trigonum habenulae, badan pineal, dan komisura posterior.Trigonum habenulae mengandung serabut syaraf yang berhubungan dengan midbrain, berperan sebagai pusat relay. Badan pineal (epiphysis) berperan seperti kelanjar endokrin (neuroendokrin). Komisura posterior berhubungan dengan midbrain

Ventral thalamus/subthalamus
Terletak dibagian ventral diensepalon, mengandung nuklei subtalamik



F.    SYARAF KRANIAL
Terdapat 12 pasang syaraf cranial yaitu:
1.SK I (olfactorius): S, Penciuman
2.SK II (Opticus): S, Penglihatan, input refleks fokusing dan konstriksi pupil di limbik
3.SK III (Okulomotorius): M, Pergerakan bola mata elevasi alis, konstriksi pupil dan memfokuskan lensa
4.SK IV (Trochlearis): M, Pergerakan bola mata ke bawah
5.SK V (Trigeminus):
oV1(Syaraf optalmik): S, input dari kornea, rongga hidung bagian atas, kulit kepala bagian frontal, dahi, bagian atas alis, konjungtiva kelenjar air mata
oV2 (Syaraf maksilari): S, input dari dagu, bibir atas, gigi atas, mukosa rongga hidung, palatum, faring
oV3 (Syaraf Mandibular): S,M, input dari lidah (bukan pengecapan), gigi bawah, kulit di bawah dagu, mengunyah
6.SK VI (Abdusen): M, Pergerakan mata ke lateral
7.SK VII (Fasialis): S,M, Pengecapan, Salivasi, lakrimasi, pergerakan otot wajah
8.SK VIII(Vestibulocochlearis): Vestibular untuk keseimbangan, cochlearis untuk pendengaran
9.SK IX(Glossofaringeus): S,M Pengecapan, sensasi lain dari lidah, salivasi dan menelan
10.SK X (vagus): S,M, menelan, monitor kadar oksigen dan karbondioksida darah, tekanan darah, kegiatan organ visceral lain
11.SK XI(Aksesorius): M, produksi suara di laring, Pergerakan kepala dan bahu, muscle sense
12.SK XII(Hipoglosus): M, Pergerakan lidah saat bicara, mengunyah, muscle sense

No comments:

Post a Comment