MEDULLA
SPINALIS
(SUMSUM tULANG BELAKANG)
Disusun
dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata
Kuliah Anatomi Fisologi
Dosen Pembimbing :
Eka Muzyanti, S.Kep
Oleh :
1. Ahmad Sofa Mubarok
2. Ahmad Nur Suhada
3. Inyati Ulin Ni’mah
4. Defita Apriyanti
YAYASAN
PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN AL HIKMAH 02
AKADEMI
KEPERAWATAN AL HIKMAH
Benda
–Sirampog – Brebes
2011
PEMBAHASAN
MEDULA SPINALIS (SUMSUM TULANG BELAKANG)
Bagian susunan
saraf pusat yang terletak di dalam kanalis vertebralis bersama ganglion radik
posterior yang terdapat pada setiap foramen intervertebralis terletak
berpasangan kiri dan kanan. Organ ini mengurus persarafan tubuh, anggota badan
serta bagian kepala. Dimulai dari bagian bawah medula oblongata setinggi korpus
vertebra servikalis I memanjang sampai ke korpus vertebra lumbalis I dan II.
Medula spinalis berawal
dari foramen magnum dan berakhir pada lumbal pertama tulang belakang, dengan
panjang sekitar 45 cm. Pada ujung bagian bawah, yang menghilang kedalam bentuk
kerucut, yang dinamakan konus medularis dari ujung, tempat filum terminal turun
ke kogsigis dikelilingi oleh akar saraf, yang disebut kauda equine. Medulla
spinalis memiliki saraf-saraf yang berpasangan. Ketebalannya bervariasi,
membengkak pada daerah servikal dan lumbal, dimana kauda mempersarafi daerah
tungkai. Medulla spinalis bercelah pada bagian depan dan belakang dan hampir
secara utuh terbagi dalam dua sisi seperti cerebrum. Pada sumsum tulang
belakang terdapat dua penebalan, servikal dan lumbal. Dari penebalan ini, plexus-plexus
saraf bergerak guna melayani anggota badan atas dan bawah : dan plexus dari
daerah thorax membentuk saraf-saraf interkostalis.
Medula
spinalis terdiri dari massa abu-abu dibagian tengah. Massa putih mengandung
serabut yang terletak hanya diantara medulla dan otak tetapi tidak dijaringan
tubuh. Medula spinalis mengandung serabut sensoris yaitu berjalan kebawah dari
pusat motorikcerebrum dan cerebellum ke sel-sel motorik dan serabut motorik yaitu
berjalan ke atas dari sel-sel sensorik ke pusat sensorik di otak.
Massa abu-abu, pada irisan
melintang memiliki pola seperti huruf H dengan dua tonjolan kedepan pada setiap
sisi disebut kornu posterior. Saraf cranial, saraf spinalis dan system saraf
otonom mebentuk sitem saraf perifer.
Medulla spinalis terdiri
dari segmen jaringan saraf dan masing-masing memiliki sepasang saraf spinal
yang keluar dari kanalis vertebralis melalui foramina intevertebralis (lubang
oada tulang vertebrata).
Bentuk Medula Spinalis
Sumsum tulang belakang adalah panjang, tipis, bundel tubular jaringan
saraf dan sel dukungan yang membentang dari otak (yang medulla
oblongata khusus).
Otak dan sumsum tulang belakang bersama-sama membentuk sistem
saraf pusat. Sumsum
tulang belakang dimulai pada tulang
oksipital dan meluas
ke ruang antara yang pertama dan kedua vertebra
lumbal, ia tidak
memperpanjang seluruh panjang kolom
tulang belakang. ukuranya
adalah sekitar 45 cm (18 in) pada pria dan sekitar 43 cm (17 in) panjang pada
wanita. Juga, sumsum tulang belakang memiliki lebar bervariasi, mulai dari 1 /
2 inci tebal di daerah servikal dan lumbal untuk 1 / 4 inci tebal di daerah dada.
Radiks dorsal (posterior) dan ventral
(aneterior) timbul untuk membentuk saraf spinal.
Fungsi Sumsum
tulang belakang
Fungsi sumsum
tulang belakang terutama dalam transmisi sinyal saraf antara otak dan seluruh tubuh, tetapi juga
mengandung sirkuit
saraf yang secara
independen dapat mengontrol berbagai refleks dan generator
pola pusat. Fungsi Sumsum
tulang belakang yaitu :
1. Sebagai saluran
untuk informasi motor, yang bergerak ke sumsum tulang belakang.
2. Sebagai saluran
untuk informasi sensorik, yang bergerak sampai sumsum tulang belakang.
3. Sebagai pusat
koordinasi refleks tertentu.
4. Pusat gerakan
otot-otot tubuh terbesar di kornu motorik atau kornu ventralis.
5. Mengurus kegiatan
refleks-refleks spinalis serta refleks lutut.
6. Menghantarkan
rangsangan koordinasi dari otot dan sendi ke serebelum.
7. Sebagai
penghubung antar segmen medula spinalis.
8. Mangadakan
komunikasi antara otak dengan semua bagian tubuh.
Struktur Medula Spinalis
Sama
halnya dengan otak berada dalam sakus arakhnoid yang berisi cairan otak, sakus
arakhnoid berkahir di dalam kanalis vertebralis dalam tulang sakrum. Dalam
medula spinalis terdapat 31 pasang saraf, terdiri dari :
1.
8 pasang saraf
servikal,
2.
12 Pasang saraf
Torakal,
3.
5 Pasang saraf
Lumbal,
4.
5 Pasang saraf
Sakral
5.
1 pasang saraf
koksigeal.
Medula
spinalis mengandung zat putih dan zat kelabu mengecil pada bagian atas menuju
ke bagian bawah sampai servikal dan torakal, pada bagian ini terdapat pelebaran
dari vertebra servikal IV sampai vertebra torakal II pada daerah lumbal
pelebaran ini semakin kecil disebut konus medularis. Konus ini berakhir pada
vertebra lumbal I dan II, akar saraf yang berasal dari lumbal bersatu menembus
foramen intervertebralis. Penyebaran semua saraf medula spinalis, dimulai dari
torakal I sampai lumbal III mempunyai cabang-cabang dalam saraf yang akan
keluar membentuk fleksus dan ini akan membentuk saraf tepi (perifer) terdiri
dari :
1.
Fleksus
servikalis. Dibentuk oleh cabang-cabang saraf servikalis anterior, cabang ini
bekerja sama dengan nervus vagus dan nervus assesorius.
2.
Fleksus
brakhialis. Dibentuk oleh persatuan cabang-cabang anterior dari saraf servikal
IV dan torakal I, saraf terpenting nervus mediana :
1)
Nervus ulnaris
radialis
2)
Mempersarafi
anggota gerak atas
3.
Fleksus lumbalis.
Dibuat oleh serabut saraf dan torakal 12 saraf terbesar yaitu :
1)
Nervus femoralis
2)
Nervus obturatoir
4.
Dibentuk oleh
saraf dari lumbal dan sakral, saraf skiatik yang merupakan saraf terbesar
keluar mempersarafi otot anggota gerak bawah. Sumsum tulang belakang dibungkus
oleh 3 selaput, yaitu :
1)
Duramater
(selaput luar)
2)
Arakhnoid
(selaput jaringan)
3)
Piamater (selaput
dalam)
Diantara
duramater dan arakhnoid terdapat lubang disebut kandung duramater. Duramater
yang merupakan lapisan yang kuat, Membran fibrosa, Bersatu dengan filum
terminale. Piamater berupa lapisan tipis, kaya pembuluh darah, nyambung dengan
medula spinalis. Rongga antara periosteum dengan duramater disebut dengan
epidural yang merupakan area yang mengandung banyak pembuluh darah dan lemak.
Rongga antara duramater dengan arachnoid disebut dengan subdural. Sub dural
tidak mengandung CSF. Rongga antara Arachnoid dan Piamater disebut dengan
Subarachnoid. Pada rongga ini terdapat Cerebro Spinal Fluid, Pembuluh Darah dan
akar-akar syaraf
Topografi
hubungan segmen medulla spinalis, prosesus spinosus, korpus vertebrae foramina
intervertebral, dan saraf spinal.
CAIRAN SEREBRO SPINAL
Cairan
Serebro Spinal merupakan Cairan bening hasil ultrafiltrasi dari pembuluh darah
di kapiler otak. Cairan ini selalu dipertahankan dalam keadaan seimbangan antara
produksi dan reabsorpsi oleh pembuluh darah. CSF engandung air, protein dalam
jumlah kecil, oksigen dan karbondioksida, Na, K, Ca, Mg, Cl, glukosa, Sel darah
putih dalam jumlah kecil, dan material organik lainnya
Pembagian ZAT sumsum tulang
belakang
Sumsum tulang
belakang ada 2 macam zat :
1.
Zat putih sebelah
luar
Terdapat di antara berkas depan kiri
dan kanan dari selaput benang saraf. Akar saraf sumsum tulang belakang dibentuk
oleh akar depan dan akar belakang. Akar depan berasal dari sel ganglion di
dalam tanduk depan masuk ke dalam alur sisi depan. Akar belakang mulai dari
simpul saraf sumsum tulang belakang masuk ke dalam alur sisi belakang.
2.
Zat kelabu
sebelah dalam
Berbentuk seperti kupu-kupu
dikelilingi bagian luarnya oleh substansi putih, dibentuk oleh sel saraf
(ganglio) berkatup banyak, di dalamnya terdapat jaringan penunjang (monoglia).
Sebelah kiri kanan terdapat : tiang depan (tanduk depan) dan tiang belakang
(tanduk belakang). Kanalis sentralis (saluran pusat), merupakan saluran sempit berhubungan
dengan lubang yang terdapat di tengah-tengah otak.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti
sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan
sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari
reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan
impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju
efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi
konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan
menghantarkannya ke saraf motor.
Pada bagian
putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf
(urat saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden
dan yang membawa impuls yang berupa perintah dari otak merupakan saluran
desenden.
|
Gbr. Penampang melintang
sumsum tulang belakang
|
Keluar
dari medula spinalis merupakan akar ventral dan dorsal dari syaraf spinal.
Substansi abu-abu mengandung badan sel dan dendrit dan neuron efferen, akson
tak bermyelin, syaraf sensoris dan motoris dan akson terminal dari neuron.
Substansi abu-abu membentuk seperti huruf H dan terdiri dari tiga bagian yaitu:
anterior, posterior dan Comissura abu-abu. Bagian Posterior sebagai input
/afferent, anterior sebagai Output/efferent, comissura abu-abu untuk refleks
silang dan substansi putih merupakan kumpulan serat syaraf bermyelin.
MEKANISME GERAK REFLEKS
Merupakan
suatu gerakan yang terjadi secara tiba-tiba diluar kesadaran kita. Macam-macam
gerak refleks yaitu :
1.
Refleks Spinal
Merupakan
respon bawah sadar terhadap adanya suatu stimulus internal ataupun eksternal
untuk mempertahankan keadaan seimbang dari tubuh. Refleks yang melibatkan otot
rangka disebut dengan refleks somatis dan Refleks yang melibatkan otot polos,
otot jantung atau kelenjar disebut refleks otonom atau visceral.
2.
Refleks Flekstor
Penarikan kembali tangan secara
refleks dari rangsangan yang berbahaya, merupakan suatu reaksi perlindungan.
3.
Refleks Ekstensor
(Polisinaps)
Rangsangan dari reseptor perifer yang
mulai dari fleksi pada anggota badan dan juga berkaitan dengan ekstensi anggota
badan.
Untuk
terjadinya gerak refleks maka dibutuhkan struksur sebagai berikut :
1)
Organ sensorik : menerima impuls, misalnya
kulit.
2)
Serabut saraf sensorik ; mengantarkan impuls-impuls
tersebut menuju sel-sel dalam ganglion radix pasterior dan selanjutnya menuju
substansi kelabu pada karnu pasterior mendula spinalis. Serabut
saraf sensorik yang menghantarkan impuls tersebut menuju sel-sel ganglion
radiks posterior dan selanjutnya serabut sel-sel akan meneruskan impuls-impuls
menuju substansi pada kornu posterior medula spinalis. Sumsum tulang belakang
menghubungkan antara impuls-impuls menuju kornu anterior medula spinalis. Sel
saraf motorik, yang menerima impuls dan menghantar impuls-impuls ini melalui
serabut motorik. Organ motorik ynag melaksanakan gerakan karena dirangsang oleh
impuls saraf motorik.
3)
Sumsum tulang belakang, dimana serabut-serabut saraf
penghubung menghantarkan impuls-impuls menuju karnu anterior medula spinalis.
4)
Sel saraf motorik ; dalam karnu anterior medula spinalis
yang menerima dan mengalihkan impuls tersebut melalui serabut sarag motorik.
5)
Organ motorik yang melaksanakan gerakan karena dirangsang
oleh impuls saraf motorik.
6)
Kerusakan pada sumsum tulang belakang khususnya apabila
terputus pada daerah torakal dan lumbal mengakibatkan (pada daerah torakal)
paralisis beberapa otot interkostal, paralisis pada otot abdomen dan otot-otot
pada kedua anggota gerak bawah, serta paralisis sfinker pada uretra dan rektum.
Gerak
refleks merupakan bagian dari mekanisme pertahanan pada tubuh dan terjadi jauh
lebih cepat dari gerak sadar. Misalnya, menutup mata pada saat terkena debu.
Gerak refleks akan timbul apabila :
1.
Terkena benda
yang panas/ dingin
2.
Tersentuh
benda-benda yang panas/dingin
3.
Karena suatu
peristiwa
4.
Terkena benda
tajam
refleks Patelar.
SARAF-SARAF SPINALIS
Ada 31 pasang sarafp sumsum tulang belakang yang muncul
dari segmen-segmen medula spinalis melalui dua akar yaitu akar anterior dan
akar posterior.
Serabut saraf motorik
membentuk akar anterior yang berpadu dengan serabut saraf sensorik pada akar
posterior bersama membentuk saraf spinalis gabungan. Penyatuan ini terjadi
sebelum serabut saraf itu melintasi foramen intervertebralis, segera setelah
itu membagi diri lagi menjadi serabut primer anterior dan serabut primer
posterior.
Serabut primer posterior
melayani kulit dan otot punggung, sedangkan serabut primer anterior membentuk
berbagai cabang yang menjadi fleksus saraf anggota gerak dan membentuk saraf
interkostalis pada daerah toraks.
A.
Jalur Saraf Motorik
Impuls berjalan dari korteks serebri menuju
sumsum tulang belakang melalui jalur traktus serebrospinalis atau traktus
piramidalis.
Neuron pertama yaitu neuron motorik atas
memiliki badan sel dalam daerah pre rolandi pada korteks serebri,
serabut-serabutnya berpadu erat pada saat melintasi antara nukleus kaudatus dan
lentiformis dalam kapsula interna.
Neuron motorik bawah yang bermula sebagai
badan sel dalam kornu anterior sumsum tulang belakang keluar dan masuk ke akar
anterior saraf spinalis lalu didistribusikan ke perifer dan berakhir pada organ
motorik.
B.
Jalur Saraf Sensorik
Impuls saraf sensorik bergerak melintasi
traktus asendens terdiri dari 3 neuron :
1.
neuron yang paling tepi, memiliki badan sel
dalam ganglion sensorik, pada ekor posterior sebuah saraf spinalis, cabang
sebuah dendrit bergerak menuju perifer dan berakhir dalam satu organ sensorik,
misalnya kulit, sementara akson yang merupakan cabangnya yang lain masuk ke
dalam sumsum tulang belakang selanjutnya naik menuju kolumna anterior dan
berakhir pada sekelilig nukleus dalam medula oblongata.
2.
Sel neuron yang kedua timbul dalam nukleus
tersebu melintasi garis tengah dengan cara yang sama seperti jalur motorik
desendes untuk membentuk dekusatio, sensorik naik melalui pons varoli dan
diensefalon guna mencapai talamus.
3.
Neuron yang ketiga (terakhir), bermula dalam
talamus bergerak melalui kapsula interna untuk mencapai daerah sensorik korteks
serebri. Traktus asendens menghantarkan impuls sentuhan kedudukan sendi-sendi
dan getaran sementara yang lainnya menghantarkan impuls sentuhan rasa sakit dan
suhu.
C.
Perasaan (Sensibilitas)
Saraf sensorik tepi akan menghantarkan
beberapa impuls aferent untuk ditafsirkan oleh daerah sensorik dalam korteks
serebri sebagai sentuhan rasa sakit, gatal, suhu, rasa panas dan dingin yang
berasal dari struktur tepi, sementara impuls eferent lain timbul dari struktur
yang lebih dalam sebagai rasa sakit tekanan dan sebagainya.
D.
Sinaps Saraf
Sinaps saraf adalah sebuah saraf yang merupakan serabut penghantar,
sementara dendrit (ada lebih dari satu) adalah serabut yang menerima dan
mengalihkan impuls saraf menuju sel saraf.
FLEKSUS-FLEKSUS SARAF UTAMA
Serabut saraf primer
anterior pada saraf spinalis tersusun dalam 4 jalnan fleksus utama :
1.
Fleksus Servikalis
Dibentuk oleh 4 saraf servikal pertama
letaknya dalam leher di bawah otot sterno mastoid dari sini timbul cabang yang
berfungsi untuk mempersarafi beberapa otot leher, saraf prenikus yang
mempersarafi diafragma.
2.
Fleksus Brakhialis
Dibentuk oleh 4 saraf servikal yang lebih
rendah dari saraf torakal pertama, terletak dalam segitiga posterior leher, di
belakang klavikula dan aksila. Dari tiga saraf ini muncul lima saraf utama yang
mempersarafi lengan dan beberapa otot leher dan dada.
3.
Fleksus Lumbo Sakralis
Menyalurkan saraf yang utama untuk anggota
gerak bawah.
4.
Fleksus Sakralis
Terdiri dari saraf lumbal ke-4 dan ke-5 dan
saraf sakralis yang bergabung untuk membentuk nervus iskiadikus yang besar
masuk ke dalam paha melalui celah sakrum untuk melayani otot paha. Bercabang
menjadi nervus popliteus medialis dan lateralis mempersarafi otot sebelah
belakang paha dan depan bawah lutut.
Fleksus lumbalis berasala dari keempat saraf lumbal yang pertama
terletak dalam otot polos. Fleksus ini menyalurkan nervus femoralis yang
bergerak ke bawah, ligamentum ingualis melalui segi tiga karpal memepersarafi
otot sebelah depan paha dan nervus obturatorius masuk ke dalam otot paha melalui
foramen obsturatum untuk mempersarafi disebelah dalam.
SERABUT SARAF ANGGOTA GERAK ATAS
Fleksus brakhialis
terdapat diatas rongga toraks merupakan saraf-saraf segmen servikal IV hingga
torakal I membentuk jala saraf yang mempersarafi lengan. Saraf servikal
membentuk nervus medianus mempersarafi antara lain otot fleksor lengan bawah
yang berfungsi mengetulkan lengan dan jari, cabang sensoris nervus medianus
mempersarafi kulit, telapak tangan mulai dari ibu jari sampai tangan tengah
bagian radial jari ke-4.
Saraf servikal IV dan
torakal I membentuk nervus ulnaris mempersarafi otot tangan di daerah hipotenar
(telapak tangan) pada sisi tulang hasta, saraf ini mengandung cabang sensoris
yang mempersarafi kulit, telapak tangan dari jari ke-5 dan setengah bagian ulna
jari manis.
Saraf servikal V dan VI
bagian dorsal membentuk nervus aksilaris yang mempersarafi muskulus deltoid,
saraf servikal V dan VII membentuk nervus radialis yang mempersarafi otot-otot
ekstensor, kulit lengan dan tangan bagian dorsal.
SERABUT SARAF ANGGOTA GERAK BAWAH
Fleksus lumbo sakralis,
saraf-saraf spinal hingga sakral V membentuk jala saraf yang mensarafi tungkai
jala, tersusun dalam 2 bagian-bagian dorsal dan yang lebih ventral.
Saraf lumbal I dan II
membentuk nervus genito femoralis yang mengurus persarafan kulit daerah
genetalia dan paha atas bagian medial.
Saraf lumbal II-IV bagian
ventral membentuk nervus obturatorius yang mensarafi otot obturatori dan
abduktor paha, bagian sensoris mengurus sendi paha.
Saraf lumbal II-IV bagian
dorsal membentuk nervus femoralis mensarafi muskulus quadriseps femoris. Lumbal
I dan III bagian dorsal juga membentuk saraf quadratus femoris lateralis yang
mensarafi kulit paha bagian lateral.
Saraf lumbal IV – sakral
III bagian ventral membentuk nervus tibialis.
Saraf lumbal IV – sakral
II bagian dorsal bersatu menjadi nervus pereneus atau fiburalis komunis.
Nervus tibialis dan
nervus peroneus komunis menjadi satu bentuk nervus iskiadikus, saraf ini baru
terpisah setinggi lutut.
Nervus tibialis mensarafi
otot-otot fleksor di tungkai bawah kulit di daerah ini dan kulit di daerah
telapak kaki. Nervus fibrularis komunis (n. Peroneus komunis), bercabang 3
(tiga) yaitu :
1.
Nervus fibularis superfisialis mensarafi otot
ekstensor ditungkai bawah yang berfungsi mengetulkan kaki ke arah dorsal,
cabang sensoris mempersarafi kulit tungkai.
2.
Nervus fiburalis profundus fungsinya sama
dengan nervus fiburalis superfisialis.
3.
Nervus rekurens artikularis mempersarafi sendi
lutut.
Mekanisme Pasokan Darah
Sumsum tulang
belakang disuplai dengan darah oleh tiga arteri yang berjalan sepanjang
panjangnya dimulai di otak, dan arteri banyak bahwa pendekatan melalui sisi
tulang belakang. Tiga arteri longitudinal disebut arteri
spinalis anterior,
dan kanan dan kiri arteri
spinalis posterior.
Ini perjalanan di ruang subarachnoid dan mengirim cabang ke sumsum tulang
belakang. Mereka membentuk anastamoses (koneksi) melalui anterior dan posterior
arteri
segmental meduler,
yang memasuki sumsum tulang belakang di berbagai titik sepanjang panjangnya.
Aliran darah yang sebenarnya caudally melalui arteri, berasal dari sirkulasi
serebral posterior, tidak memadai untuk menjaga sumsum tulang belakang di luar
segmen serviks.
Kontribusi
utama untuk pasokan darah arteri dari sumsum tulang belakang bawah wilayah
serviks berasal dari radial diatur posterior dan anterior arteri
radikuler, yang
berjalan ke sumsum tulang belakang bersama akar saraf dorsal dan ventral,
tetapi dengan satu pengecualian tidak terhubung langsung dengan salah satu dari
tiga arteri longitudinal. Ini arteri radikuler interkostalis dan lumbar muncul
dari aorta, memberikan anastomosis utama dan melengkapi aliran darah ke sumsum
tulang belakang. Pada manusia yang terbesar dari arteri radikuler anterior
dikenal sebagai arteri Adamkiewicz, atau anterior radicularis magna (ARM)
arteri, yang biasanya timbul antara L1 dan L2, tetapi dapat muncul di mana saja
dari T9 ke L5. Gangguan aliran darah melalui arteri-arteri radikuler penting,
terutama selama prosedur pembedahan yang melibatkan gangguan mendadak dari
aliran darah melalui aorta misalnya selama perbaikan aneursym aorta, dapat
mengakibatkan infark sumsum tulang belakang dan paraplegia.
No comments:
Post a Comment