Tuesday 18 December 2012

Medula Spinalis KDM



MEDULLA SPINALIS
(SUMSUM tULANG BELAKANG)
Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Anatomi Fisologi


AKPER LOGO


Dosen Pembimbing :
Eka Muzyanti, S.Kep

Oleh :
1.      Ahmad Sofa Mubarok
2.      Ahmad Nur Suhada
3.      Inyati Ulin Ni’mah
4.      Defita Apriyanti


YAYASAN PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN AL HIKMAH 02
AKADEMI KEPERAWATAN AL HIKMAH
Benda –Sirampog – Brebes
2011


PEMBAHASAN

MEDULA SPINALIS (SUMSUM TULANG BELAKANG)
Bagian susunan saraf pusat yang terletak di dalam kanalis vertebralis bersama ganglion radik posterior yang terdapat pada setiap foramen intervertebralis terletak berpasangan kiri dan kanan. Organ ini mengurus persarafan tubuh, anggota badan serta bagian kepala. Dimulai dari bagian bawah medula oblongata setinggi korpus vertebra servikalis I memanjang sampai ke korpus vertebra lumbalis I dan II.
Medula spinalis berawal dari foramen magnum dan berakhir pada lumbal pertama tulang belakang, dengan panjang sekitar 45 cm. Pada ujung bagian bawah, yang menghilang kedalam bentuk kerucut, yang dinamakan konus medularis dari ujung, tempat filum terminal turun ke kogsigis dikelilingi oleh akar saraf, yang disebut kauda equine. Medulla spinalis memiliki saraf-saraf yang berpasangan. Ketebalannya bervariasi, membengkak pada daerah servikal dan lumbal, dimana kauda mempersarafi daerah tungkai. Medulla spinalis bercelah pada bagian depan dan belakang dan hampir secara utuh terbagi dalam dua sisi seperti cerebrum. Pada sumsum tulang belakang terdapat dua penebalan, servikal dan lumbal. Dari penebalan ini, plexus-plexus saraf bergerak guna melayani anggota badan atas dan bawah : dan plexus dari daerah thorax membentuk saraf-saraf interkostalis.
Medula spinalis terdiri dari massa abu-abu dibagian tengah. Massa putih mengandung serabut yang terletak hanya diantara medulla dan otak tetapi tidak dijaringan tubuh. Medula spinalis mengandung serabut sensoris yaitu berjalan kebawah dari pusat motorikcerebrum dan cerebellum ke sel-sel motorik dan serabut motorik yaitu berjalan ke atas dari sel-sel sensorik ke pusat sensorik di otak.
Massa abu-abu, pada irisan melintang memiliki pola seperti huruf H dengan dua tonjolan kedepan pada setiap sisi disebut kornu posterior. Saraf cranial, saraf spinalis dan system saraf otonom mebentuk sitem saraf perifer.
Medulla spinalis terdiri dari segmen jaringan saraf dan masing-masing memiliki sepasang saraf spinal yang keluar dari kanalis vertebralis melalui foramina intevertebralis (lubang oada tulang vertebrata).

Bentuk Medula Spinalis
Sumsum tulang belakang adalah panjang, tipis, bundel tubular jaringan saraf dan sel dukungan yang membentang dari otak (yang medulla oblongata khusus). Otak dan sumsum tulang belakang bersama-sama membentuk sistem saraf pusat. Sumsum tulang belakang dimulai pada tulang oksipital dan meluas ke ruang antara yang pertama dan kedua vertebra lumbal, ia tidak memperpanjang seluruh panjang kolom tulang belakang. ukuranya adalah sekitar 45 cm (18 in) pada pria dan sekitar 43 cm (17 in) panjang pada wanita. Juga, sumsum tulang belakang memiliki lebar bervariasi, mulai dari 1 / 2 inci tebal di daerah servikal dan lumbal untuk 1 / 4 inci tebal di daerah dada.


Radiks dorsal (posterior) dan ventral (aneterior) timbul untuk membentuk saraf spinal.

Fungsi Sumsum tulang belakang
Fungsi sumsum tulang belakang terutama dalam transmisi sinyal saraf antara otak dan seluruh tubuh, tetapi juga mengandung sirkuit saraf yang secara independen dapat mengontrol berbagai refleks dan generator pola pusat. Fungsi Sumsum tulang belakang yaitu :
1.     Sebagai saluran untuk informasi motor, yang bergerak ke sumsum tulang belakang.
2.     Sebagai saluran untuk informasi sensorik, yang bergerak sampai sumsum tulang belakang.
3.     Sebagai pusat koordinasi refleks tertentu.
4.     Pusat gerakan otot-otot tubuh terbesar di kornu motorik atau kornu ventralis.
5.     Mengurus kegiatan refleks-refleks spinalis serta refleks lutut.
6.     Menghantarkan rangsangan koordinasi dari otot dan sendi ke serebelum.
7.     Sebagai penghubung antar segmen medula spinalis.
8.     Mangadakan komunikasi antara otak dengan semua bagian tubuh.
Struktur Medula Spinalis
Sama halnya dengan otak berada dalam sakus arakhnoid yang berisi cairan otak, sakus arakhnoid berkahir di dalam kanalis vertebralis dalam tulang sakrum. Dalam medula spinalis terdapat 31 pasang saraf, terdiri dari :
1.         8 pasang saraf servikal,
2.         12 Pasang saraf Torakal,
3.         5 Pasang saraf Lumbal,
4.         5 Pasang saraf Sakral
5.         1 pasang saraf koksigeal.
Medula spinalis mengandung zat putih dan zat kelabu mengecil pada bagian atas menuju ke bagian bawah sampai servikal dan torakal, pada bagian ini terdapat pelebaran dari vertebra servikal IV sampai vertebra torakal II pada daerah lumbal pelebaran ini semakin kecil disebut konus medularis. Konus ini berakhir pada vertebra lumbal I dan II, akar saraf yang berasal dari lumbal bersatu menembus foramen intervertebralis. Penyebaran semua saraf medula spinalis, dimulai dari torakal I sampai lumbal III mempunyai cabang-cabang dalam saraf yang akan keluar membentuk fleksus dan ini akan membentuk saraf tepi (perifer) terdiri dari :
1.         Fleksus servikalis. Dibentuk oleh cabang-cabang saraf servikalis anterior, cabang ini bekerja sama dengan nervus vagus dan nervus assesorius.
2.         Fleksus brakhialis. Dibentuk oleh persatuan cabang-cabang anterior dari saraf servikal IV dan torakal I, saraf terpenting nervus mediana :
1)     Nervus ulnaris radialis
2)     Mempersarafi anggota gerak atas
3.         Fleksus lumbalis. Dibuat oleh serabut saraf dan torakal 12 saraf terbesar yaitu :
1)     Nervus femoralis
2)     Nervus obturatoir
4.         Dibentuk oleh saraf dari lumbal dan sakral, saraf skiatik yang merupakan saraf terbesar keluar mempersarafi otot anggota gerak bawah. Sumsum tulang belakang dibungkus oleh 3 selaput, yaitu :
1)     Duramater (selaput luar)
2)     Arakhnoid (selaput jaringan)
3)     Piamater (selaput dalam)
Diantara duramater dan arakhnoid terdapat lubang disebut kandung duramater. Duramater yang merupakan lapisan yang kuat, Membran fibrosa, Bersatu dengan filum terminale. Piamater berupa lapisan tipis, kaya pembuluh darah, nyambung dengan medula spinalis. Rongga antara periosteum dengan duramater disebut dengan epidural yang merupakan area yang mengandung banyak pembuluh darah dan lemak. Rongga antara duramater dengan arachnoid disebut dengan subdural. Sub dural tidak mengandung CSF. Rongga antara Arachnoid dan Piamater disebut dengan Subarachnoid. Pada rongga ini terdapat Cerebro Spinal Fluid, Pembuluh Darah dan akar-akar syaraf
Topografi hubungan segmen medulla spinalis, prosesus spinosus, korpus vertebrae foramina intervertebral, dan saraf spinal.

CAIRAN SEREBRO SPINAL
Cairan Serebro Spinal merupakan Cairan bening hasil ultrafiltrasi dari pembuluh darah di kapiler otak. Cairan ini selalu dipertahankan dalam keadaan seimbangan antara produksi dan reabsorpsi oleh pembuluh darah. CSF engandung air, protein dalam jumlah kecil, oksigen dan karbondioksida, Na, K, Ca, Mg, Cl, glukosa, Sel darah putih dalam jumlah kecil, dan material organik lainnya

Pembagian ZAT sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang ada 2 macam zat :
1.         Zat putih sebelah luar
Terdapat di antara berkas depan kiri dan kanan dari selaput benang saraf. Akar saraf sumsum tulang belakang dibentuk oleh akar depan dan akar belakang. Akar depan berasal dari sel ganglion di dalam tanduk depan masuk ke dalam alur sisi depan. Akar belakang mulai dari simpul saraf sumsum tulang belakang masuk ke dalam alur sisi belakang.
2.         Zat kelabu sebelah dalam
Berbentuk seperti kupu-kupu dikelilingi bagian luarnya oleh substansi putih, dibentuk oleh sel saraf (ganglio) berkatup banyak, di dalamnya terdapat jaringan penunjang (monoglia). Sebelah kiri kanan terdapat : tiang depan (tanduk depan) dan tiang belakang (tanduk belakang). Kanalis sentralis (saluran pusat), merupakan saluran sempit berhubungan dengan lubang yang terdapat di tengah-tengah otak.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.
Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls yang berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden.
2-9d-3
Gbr. Penampang melintang sumsum tulang belakang
Keluar dari medula spinalis merupakan akar ventral dan dorsal dari syaraf spinal. Substansi abu-abu mengandung badan sel dan dendrit dan neuron efferen, akson tak bermyelin, syaraf sensoris dan motoris dan akson terminal dari neuron. Substansi abu-abu membentuk seperti huruf H dan terdiri dari tiga bagian yaitu: anterior, posterior dan Comissura abu-abu. Bagian Posterior sebagai input /afferent, anterior sebagai Output/efferent, comissura abu-abu untuk refleks silang dan substansi putih merupakan kumpulan serat syaraf bermyelin.

MEKANISME GERAK REFLEKS
Merupakan suatu gerakan yang terjadi secara tiba-tiba diluar kesadaran kita. Macam-macam gerak refleks yaitu :
1.         Refleks Spinal
Merupakan respon bawah sadar terhadap adanya suatu stimulus internal ataupun eksternal untuk mempertahankan keadaan seimbang dari tubuh. Refleks yang melibatkan otot rangka disebut dengan refleks somatis dan Refleks yang melibatkan otot polos, otot jantung atau kelenjar disebut refleks otonom atau visceral.
2.         Refleks Flekstor
Penarikan kembali tangan secara refleks dari rangsangan yang berbahaya, merupakan suatu reaksi perlindungan.
3.         Refleks Ekstensor (Polisinaps)
Rangsangan dari reseptor perifer yang mulai dari fleksi pada anggota badan dan juga berkaitan dengan ekstensi anggota badan.
Untuk terjadinya gerak refleks maka dibutuhkan struksur sebagai berikut :
1)     Organ sensorik : menerima impuls, misalnya kulit.
2)     Serabut saraf sensorik ; mengantarkan impuls-impuls tersebut menuju sel-sel dalam ganglion radix pasterior dan selanjutnya menuju substansi kelabu pada karnu pasterior mendula spinalis. Serabut saraf sensorik yang menghantarkan impuls tersebut menuju sel-sel ganglion radiks posterior dan selanjutnya serabut sel-sel akan meneruskan impuls-impuls menuju substansi pada kornu posterior medula spinalis. Sumsum tulang belakang menghubungkan antara impuls-impuls menuju kornu anterior medula spinalis. Sel saraf motorik, yang menerima impuls dan menghantar impuls-impuls ini melalui serabut motorik. Organ motorik ynag melaksanakan gerakan karena dirangsang oleh impuls saraf motorik.
3)     Sumsum tulang belakang, dimana serabut-serabut saraf penghubung menghantarkan impuls-impuls menuju karnu anterior medula spinalis.
4)     Sel saraf motorik ; dalam karnu anterior medula spinalis yang menerima dan mengalihkan impuls tersebut melalui serabut sarag motorik.
5)     Organ motorik yang melaksanakan gerakan karena dirangsang oleh impuls saraf motorik.
6)     Kerusakan pada sumsum tulang belakang khususnya apabila terputus pada daerah torakal dan lumbal mengakibatkan (pada daerah torakal) paralisis beberapa otot interkostal, paralisis pada otot abdomen dan otot-otot pada kedua anggota gerak bawah, serta paralisis sfinker pada uretra dan rektum.
Gerak refleks merupakan bagian dari mekanisme pertahanan pada tubuh dan terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar. Misalnya, menutup mata pada saat terkena debu. Gerak refleks akan timbul apabila :
1.         Terkena benda yang panas/ dingin
2.         Tersentuh benda-benda yang panas/dingin
3.         Karena suatu peristiwa
4.         Terkena benda tajam

refleks Patelar.


SARAF-SARAF SPINALIS

Ada 31 pasang sarafp sumsum tulang belakang yang muncul dari segmen-segmen medula spinalis melalui dua akar yaitu akar anterior dan akar posterior.
Serabut saraf motorik membentuk akar anterior yang berpadu dengan serabut saraf sensorik pada akar posterior bersama membentuk saraf spinalis gabungan. Penyatuan ini terjadi sebelum serabut saraf itu melintasi foramen intervertebralis, segera setelah itu membagi diri lagi menjadi serabut primer anterior dan serabut primer posterior.
Serabut primer posterior melayani kulit dan otot punggung, sedangkan serabut primer anterior membentuk berbagai cabang yang menjadi fleksus saraf anggota gerak dan membentuk saraf interkostalis pada daerah toraks.
A.   Jalur Saraf Motorik
Impuls berjalan dari korteks serebri menuju sumsum tulang belakang melalui jalur traktus serebrospinalis atau traktus piramidalis.
Neuron pertama yaitu neuron motorik atas memiliki badan sel dalam daerah pre rolandi pada korteks serebri, serabut-serabutnya berpadu erat pada saat melintasi antara nukleus kaudatus dan lentiformis dalam kapsula interna.
Neuron motorik bawah yang bermula sebagai badan sel dalam kornu anterior sumsum tulang belakang keluar dan masuk ke akar anterior saraf spinalis lalu didistribusikan ke perifer dan berakhir pada organ motorik.
B.   Jalur Saraf Sensorik
Impuls saraf sensorik bergerak melintasi traktus asendens terdiri dari 3 neuron :
1.     neuron yang paling tepi, memiliki badan sel dalam ganglion sensorik, pada ekor posterior sebuah saraf spinalis, cabang sebuah dendrit bergerak menuju perifer dan berakhir dalam satu organ sensorik, misalnya kulit, sementara akson yang merupakan cabangnya yang lain masuk ke dalam sumsum tulang belakang selanjutnya naik menuju kolumna anterior dan berakhir pada sekelilig nukleus dalam medula oblongata.
2.     Sel neuron yang kedua timbul dalam nukleus tersebu melintasi garis tengah dengan cara yang sama seperti jalur motorik desendes untuk membentuk dekusatio, sensorik naik melalui pons varoli dan diensefalon guna mencapai talamus.
3.     Neuron yang ketiga (terakhir), bermula dalam talamus bergerak melalui kapsula interna untuk mencapai daerah sensorik korteks serebri. Traktus asendens menghantarkan impuls sentuhan kedudukan sendi-sendi dan getaran sementara yang lainnya menghantarkan impuls sentuhan rasa sakit dan suhu.
C.   Perasaan (Sensibilitas)
Saraf sensorik tepi akan menghantarkan beberapa impuls aferent untuk ditafsirkan oleh daerah sensorik dalam korteks serebri sebagai sentuhan rasa sakit, gatal, suhu, rasa panas dan dingin yang berasal dari struktur tepi, sementara impuls eferent lain timbul dari struktur yang lebih dalam sebagai rasa sakit tekanan dan sebagainya.
D.   Sinaps Saraf
Sinaps saraf adalah sebuah saraf yang merupakan serabut penghantar, sementara dendrit (ada lebih dari satu) adalah serabut yang menerima dan mengalihkan impuls saraf menuju sel saraf.

FLEKSUS-FLEKSUS SARAF UTAMA
Serabut saraf primer anterior pada saraf spinalis tersusun dalam 4 jalnan fleksus utama :
1.    Fleksus Servikalis
Dibentuk oleh 4 saraf servikal pertama letaknya dalam leher di bawah otot sterno mastoid dari sini timbul cabang yang berfungsi untuk mempersarafi beberapa otot leher, saraf prenikus yang mempersarafi diafragma.
2.    Fleksus Brakhialis
Dibentuk oleh 4 saraf servikal yang lebih rendah dari saraf torakal pertama, terletak dalam segitiga posterior leher, di belakang klavikula dan aksila. Dari tiga saraf ini muncul lima saraf utama yang mempersarafi lengan dan beberapa otot leher dan dada.
3.    Fleksus Lumbo Sakralis
Menyalurkan saraf yang utama untuk anggota gerak bawah.


4.    Fleksus Sakralis
Terdiri dari saraf lumbal ke-4 dan ke-5 dan saraf sakralis yang bergabung untuk membentuk nervus iskiadikus yang besar masuk ke dalam paha melalui celah sakrum untuk melayani otot paha. Bercabang menjadi nervus popliteus medialis dan lateralis mempersarafi otot sebelah belakang paha dan depan bawah lutut.
Fleksus lumbalis berasala dari keempat saraf lumbal yang pertama terletak dalam otot polos. Fleksus ini menyalurkan nervus femoralis yang bergerak ke bawah, ligamentum ingualis melalui segi tiga karpal memepersarafi otot sebelah depan paha dan nervus obturatorius masuk ke dalam otot paha melalui foramen obsturatum untuk mempersarafi disebelah dalam.

SERABUT SARAF ANGGOTA  GERAK ATAS
Fleksus brakhialis terdapat diatas rongga toraks merupakan saraf-saraf segmen servikal IV hingga torakal I membentuk jala saraf yang mempersarafi lengan. Saraf servikal membentuk nervus medianus mempersarafi antara lain otot fleksor lengan bawah yang berfungsi mengetulkan lengan dan jari, cabang sensoris nervus medianus mempersarafi kulit, telapak tangan mulai dari ibu jari sampai tangan tengah bagian radial jari ke-4.
Saraf servikal IV dan torakal I membentuk nervus ulnaris mempersarafi otot tangan di daerah hipotenar (telapak tangan) pada sisi tulang hasta, saraf ini mengandung cabang sensoris yang mempersarafi kulit, telapak tangan dari jari ke-5 dan setengah bagian ulna jari manis.
Saraf servikal V dan VI bagian dorsal membentuk nervus aksilaris yang mempersarafi muskulus deltoid, saraf servikal V dan VII membentuk nervus radialis yang mempersarafi otot-otot ekstensor, kulit lengan dan tangan bagian dorsal.

SERABUT SARAF ANGGOTA GERAK BAWAH
Fleksus lumbo sakralis, saraf-saraf spinal hingga sakral V membentuk jala saraf yang mensarafi tungkai jala, tersusun dalam 2 bagian-bagian dorsal dan yang lebih ventral.
Saraf lumbal I dan II membentuk nervus genito femoralis yang mengurus persarafan kulit daerah genetalia dan paha atas bagian medial.
Saraf lumbal II-IV bagian ventral membentuk nervus obturatorius yang mensarafi otot obturatori dan abduktor paha, bagian sensoris mengurus sendi paha.
Saraf lumbal II-IV bagian dorsal membentuk nervus femoralis mensarafi muskulus quadriseps femoris. Lumbal I dan III bagian dorsal juga membentuk saraf quadratus femoris lateralis yang mensarafi kulit paha bagian lateral.
Saraf lumbal IV – sakral III bagian ventral membentuk nervus tibialis.
Saraf lumbal IV – sakral II bagian dorsal bersatu menjadi nervus pereneus atau fiburalis komunis.
Nervus tibialis dan nervus peroneus komunis menjadi satu bentuk nervus iskiadikus, saraf ini baru terpisah setinggi lutut.
Nervus tibialis mensarafi otot-otot fleksor di tungkai bawah kulit di daerah ini dan kulit di daerah telapak kaki. Nervus fibrularis komunis (n. Peroneus komunis), bercabang 3 (tiga) yaitu :
1.    Nervus fibularis superfisialis mensarafi otot ekstensor ditungkai bawah yang berfungsi mengetulkan kaki ke arah dorsal, cabang sensoris mempersarafi kulit tungkai.
2.    Nervus fiburalis profundus fungsinya sama dengan nervus fiburalis superfisialis.
3.    Nervus rekurens artikularis mempersarafi sendi lutut.

Mekanisme Pasokan Darah

Sumsum tulang belakang disuplai dengan darah oleh tiga arteri yang berjalan sepanjang panjangnya dimulai di otak, dan arteri banyak bahwa pendekatan melalui sisi tulang belakang. Tiga arteri longitudinal disebut arteri spinalis anterior, dan kanan dan kiri arteri spinalis posterior. Ini perjalanan di ruang subarachnoid dan mengirim cabang ke sumsum tulang belakang. Mereka membentuk anastamoses (koneksi) melalui anterior dan posterior arteri segmental meduler, yang memasuki sumsum tulang belakang di berbagai titik sepanjang panjangnya. Aliran darah yang sebenarnya caudally melalui arteri, berasal dari sirkulasi serebral posterior, tidak memadai untuk menjaga sumsum tulang belakang di luar segmen serviks.
Kontribusi utama untuk pasokan darah arteri dari sumsum tulang belakang bawah wilayah serviks berasal dari radial diatur posterior dan anterior arteri radikuler, yang berjalan ke sumsum tulang belakang bersama akar saraf dorsal dan ventral, tetapi dengan satu pengecualian tidak terhubung langsung dengan salah satu dari tiga arteri longitudinal. Ini arteri radikuler interkostalis dan lumbar muncul dari aorta, memberikan anastomosis utama dan melengkapi aliran darah ke sumsum tulang belakang. Pada manusia yang terbesar dari arteri radikuler anterior dikenal sebagai arteri Adamkiewicz, atau anterior radicularis magna (ARM) arteri, yang biasanya timbul antara L1 dan L2, tetapi dapat muncul di mana saja dari T9 ke L5. Gangguan aliran darah melalui arteri-arteri radikuler penting, terutama selama prosedur pembedahan yang melibatkan gangguan mendadak dari aliran darah melalui aorta misalnya selama perbaikan aneursym aorta, dapat mengakibatkan infark sumsum tulang belakang dan paraplegia.

No comments:

Post a Comment