ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R
DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN : HEMOROID
DI RUANG KEMUNING RSUD dr. SOESELO SLAWI
Laporan ini disusun dan diajukan untuk
memenuhi tugas Praktek Belajar Klinik (PBK)
Keperawatan Medikal Bedah II
Dosen Pengampu :
Ahmad
Zakiudin, S.KM
Arisnawati,
S.Kep
AKADEMI KEPERAWATAN AL HIKMAH 02
Benda – Sirampog – Brebes
2011
KONSEP DASAR
A. Pengertian
Hemoroid adalah dilatasi vena hemoroidal interior
atau superior (kamus saku kedoteran Dorland, 1998).
Hemoroid adalah pembengkakan yang tidak wajar/ distensi vena di daerah
rectal yang tidak signifikan (D. D. Ignatavicius, 1998).
B. Klasifikasi
1.
Hemoroid internal
Adalah pelebaran plexus hemoroidalis superior. Diatas garis mukokutan dan
ditutupi oleh mukosa diatas spingter ani.
Hemoroid internal dikelompokkan dalam 4 derajad :
1.
Derajad I
Hemoroid menyebabkan perdarahan merah segar tanpa rasa nyeri sewaktu
defekasi. Tidak terdapat prolaps dan
pada pemeriksaan terlihat menonjol dalam lumen.
2.
Derajad II
Hemoroid menonjol melalui
kanal analis pada saat mengejan ringan tetapi dapat masuk kembali secara
spontan.
3.
Derajad III
Hemoroid akan menonjol saat mengejan dan harus didorong kembali sesudah
defekasi.
4.
Derajad IV
Hemoroid menonjol keluar saat menegejan dan tidak dapat didorong masuk
kembali.
2.
Hemoroid Eksternal
Adalah hemoroid yang menonjol keluar saat mengejan dan tidak dapat
didorong masuk.
Hemoroid eksternal dikelompokkan dalam 2 kategori
yaitu :
·
Akut
Bentuk hemoroid akut berupa pembengkakan bulat
kebiruan pada pinggir anus dan sebenarnya merupakan hematoma. Walaupun disebut
sebagai hemoroid trombosis eksterna akut. Bentuk ini sering sangat nyeri dan
gatal karena ujung- ujung saraf pada kulit merupakan reseptor nyeri.
·
Kronik
Sedangkan hemoroid eksterna kronik satu atau lebih lipatan kulit anus
yang terdiri dari jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah.
C. Etiologi
Faktor penyebab hemoroid adalah :
o Mengejan pada waktu defekasi
o Konstipasi menahun
o Kelemahan dinding struktural dari dinding pembuluh darah
o Herediter
o Pembesaran prostat
o Peningkatan tekanan intra abdomen
-
Kehamilan
-
Konstipasi
-
Berdiri dan duduk terlalu lama
o Fibroma uteri
o Tumor rectum
o Diare
o Kongesti pelvis
D. Tanda dan gejala
pendukung adanya hemoroid
▪
Adanya trauma karena feses yang keras
▪
Adanya darah keluar dengan
warna merah segar
▪
Adanya prolaps
▪
Timbulnya nyeri (hemoroid
eksterna)
▪
Keluarnya mucus dan
terdapatnya feses pada pakaian dalam
E.
Pathways
Konstipasi, diare, sering
mengejan, kongesti pelvis pada kehamilan, fibroma uteri, pembesaran prostat,
tumor rectum.
F. Diagnosa Keperawatan
1.
Cemas / takut b/ d lingkungan
baru, jauh dari orang yang disayangi, kurang pengetahuan terhadap tindakan yang
akan dilakukan.
2. Gangguan rasa nyaman
nyeri b/ d organ saraf terputus.
3. Resiko injuri (jatuh
dari bed) b/ d kesadaran menurun akibat anastesi.
4. Gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit b/d perdarahan intra operasi.
G. Intervensi
Diagnosa
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
PRE OP
Cemas b/d
penurunan fungsi kognitif dan kurangnya pengetahuan terhadap penyakitnya.
POST OP
Gangguan rasa
nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya jaringan saraf perifer
POST OP
Resiko injuri (jatuh dari bed) b/ d kesadaran
menurun akibat anastesi
INTRA OP
Gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit b/d perdarahan intra operasi
|
Setelah diberi
penjelasan tentang prosedur operasi dan suport mentral dengan KH :
- Pasien mengungkapkan kondisinya
- Ekspresi wajah
pasien tidak tampak gelisah.
- Klien mau bertanya
tentang tindakan yang akan dilakukan.
Rasa nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1 x 15 menit dengan KH
- pasien mengatakan nyeri berkurang.
- Pasien menunjukan
skala nyeri pada angka 3.
- Ekspresi wajah klien rileks.
Meminimalkan penyebab injuri
dengan melakukan tindakan 1x 15 menit, KH:
- Klien tidak jatuh dari bed
- Klien dalam posisi yang nyaman
Volume cairan dalam tubuh seimbang setelah dilakukan 1 x 10 menit
dengan KH :
- TTV dalam batas normal:
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/ menit
S : 35,4 0 C
R : 20 x/ menit
- Integritas kulit baik
- Seimbang antara input dan out put
|
- Beri penjelasan
tentang prosedur yang akan dilakukan pada klien
- Orientasikan klien
pada lingkungan yang baru
- Anjurkan klien untuk berdoa
- Beri waktu klien untuk bertanya
- Beri motivasi klien tentang prosedur tindakan
- Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya
- Kaji TTV
- Teliti keluhan
nyeri, catat intensitasnya, lokasinya dan lamanya
- Atur posisi senyaman mungkin
- Ajarkan managemen relaksasi
- Monitor TTV
- Kolaborasi pemberian obat analgetik
- Memberi bed
tambahan dikanan dan kiri klien
- Pantau posisi klien
- Memantau TTV
- Memantau intake dan output cairan
- Memantau integritas cairan
|
Agar pasien jelas dengan
prosedur apa yang dilakukan
Mengurangi rasa cemas pada
pasien
-
-
Agar dapat diketahui
skala nyerinya pada derajat I-IV, supaya pasien tidak tegang dan timbul cemas
Untuk kenyamanan pasien
Mengetahui cairan
intek maupun output apakah seimbang atau tidak.
|
STUDY KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. R
DENGAN GANGGUAN
PENCERNAAN : HEMOROID
DI RUANG KEMUNING
RSUD DR. SOESILO SLAWI
Tanggal masuk : 08 Oktober 2011 Ruang : Kemuning
Tanggal
pengkajian : 10 Oktober 2011
Diagnosa medis : Hemoroid
A.
BIODATA
1. Identitas Klien
Nama : Ny. R
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 50 Tahun
TTL : 15
Oktober 1961
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SD
Alamat : Banjaran
2. Identitas penanggung jawab
Nama :
Tn. S
Usia : 58
Tahun
Alamat : Banjaran
Pekerjaan : Tani
Hub. Dengan klien : Suami
B.
RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri
pada daerah anus
2. Riwayat kesehatan sekarang
Klien masuk RS dr.
Soeselo Slawi tanggal 8 oktober 2011, saat di IGD klien mengeluh berak darah,
mual, lemes, nyeri anus saat BAB, nyerinya seperti ditususk-tusuk dengan skala
6. Namun saat dilakukan pengkajian di ruangan, klien mengatakan sudah tidak
mual lagi. Tapi pasien mengalami susah BAB dan lemas, klien belum BAB selama 2
hari.
3. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien pernah dirawat di
RS sebelumnya, dengan diagnosa KLL, 10 tahun yang lalu. Klien tidak memiliki
alergi dan tidak suka minum kopi.
4. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki :
Hub. Pernikahan
: Perempuan : Hub.
Anak
: Klien
: Tinggal serumah
C. PEMERIKSAAN FISIK
a.
Keadaan umum
b.
Kesadaran
c.
Tanda-tanda vital
1.
TD :
130/80 3. S : 36°C
2.
N :
88x/ menit 4. RR :
24x/menit
1.
Pemeriksaan head to toe
a.
Kepala
1.
Wajah dan kulit kepala
Kulit kepala
bersih, rambut beruban, wajah tampak pucat
2.
Mata
Fungsi dan bentuk
normal, tanpa menggunakan alat bantu penglihatan, sclera anikterik, konjungtiva
anemis
3.
Hidung
Bentuk dan fungsi
normal, tidak ada polip dan secret
4.
Telinga
Fungsi dan bentuk
normal, tidak ada serumen
5.
Mulut
Gigi, gusi, dan lidah
bersih
b.
Leher
Tidak ada pembesaran
tyroid maupun vena jugularis
c.
Thorax dan Paru
Bentuk dada simetris,
paru bergerak cepat, dan bunyi paru ronchi, irama an regular, frekuensi
18x/menit
d.
Jantung
Normal, tidak ada
keluhan
e.
Abdomen
Bentuk simetris, tidak
ada keluhan
f.
Ginjal
Normal, tidak ada
keluhan
g.
Genetalia
Klien mengatakan tidak
ada keluhan
h.
Musculoskeletal
Ekstermitas atas normal,
pada tangan kiri terpasang infuse RL 20
TPM, ekstermitas bawah normal, tidak ada nyeri tekan.
i.
Integument
Turgor kulit baik, tidak
ada nyeri tekan, warna sawo matang.
j.
Anus
Anus kemerahan
D. POLA KEGIATAN SEHARI –
HARI
1.
Pola Persepsi
Klien mengatakan sehat
itu penting, untuk menjaga agar tetap sehat klien makan 3x sehari. Bila sakit
biasanya klien hanya membeli obat warung.
2.
Pola Nutrisi
Sebelum sakit klien
makan 3x sehari dengan nasi, sayur, lauk pauk dan minum 5-6 gelas sehari, tanpa
ada pantangan makanan
Selama dirawat makan 3x
sehari habis ½ porsi yang
disediakan dengan sayur dan lauk. Minum 5-6 gelas sehari
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit klien mengatakan BAB 1x
sehari dengan konsistensi keras, warn adan bau khas, ada darahnya. BAK 5 – 8x/
hari
Selama sakit klien mengatakan selama di RS
BAB 2 hari 1x dengan konsistensi keras,campur darah, baunya khas, BAK 5-8x
sehari .
4.
Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit klien tidur malam 7-8 sehari
dari jam 21.00 – 08.00 WIB tanpa ada gangguan.
Selama sakit klien tidur malam tidak ada
gangguan, siang juga sama.
5.
Pola aktivitas
Sebelum sakit, klien adalah ibu rumah
tangga dan selalu membantu pekerjaan suaminya di sawah.
Selama dirawat/ sakit klien mengatakan tidak
bisa melakukan kegiatan seperti biasanya karena lemas, aktivitas di bantu oleh
keluarga dan perawat.
6.
Pola kognitif
Klien tidak mengalami gangguan fungsi
panca indra dan tidak mengalami gangguan pola pokir serta orientasi.
7.
Konsep diri
Klien dengan keluarganya menyatakan
setelah klien dilakukan tindakan keperawatan dan pengobatan, berharap akan
segera sembuh dan segera pulang ke rumah dan berkumpul dengan keluarganya
kembali.
8.
Peran hubungan
Klien adalah seorang ibu rumah tangga yang
kegiatan kesehariannya membantu suami di sawah, selama sakit klien merasa
diperhatikan oleh anak-anaknya karena selama sakit mereka bergantian untuk
menunggu dan menjaganya.
9.
Nilai dan keyakinan
Klien beragama islam yang taat beribadah
dan selama dirawat klien hanya bisa berdo’a untuk kesembuhannya.
E. THERAPI
Therapi
|
Dosis
|
Cara Pemberian
|
Infus Nacl
|
20 TPM
|
IV
|
Infus RL
|
20 TPM
|
IV
|
Amoxan
|
3x1 Ampul
|
IV
|
Tramet
|
3x1 Ampul
|
IV
|
Cernevit
|
1x1 Ampul
|
Drip
|
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Satuan
|
Nilai
satuan
|
Hematologi
Paket darah lengkap
Leukosit
Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
MCV
MCH
MCHC
Trombosit
Eosinofil
Basofil
Limfosit
Monosit
|
11.0
4.4
12.0
39
88
30
34
225
0.09
0.2
93.90
3.70
|
10ˆ3/UL
10ˆ3/UL
g/dl
%
FL
Pg
g/dl
10ˆ3/UL
%
%
%
%
|
1.5 – 11.0
3.80 – 5.20
13.2 – 17.3
40 – 52
80 – 100
26 – 34
32 – 36
150 – 400
1.00
– 4.00
0 – 1
25 – 40
2 – 8
|
G. ANALISA DATA
No
|
Tanggal
|
Data
|
Etiologi
|
Problem
|
1
|
10-10-11
|
DS : Klien mengatakan nyeri saat
BAB
DO : Wajah pucat
-
Kesakitan
-
Skala 6
|
Agen cedera fisik
|
Nyeri
|
2
|
10-10-11
|
DS : Klien
mengatakan BAB 2 hari 1x dengan konsistensi keras.
DO : Konsistensi
keras, ada darah
-
Klien lemah
-
Anus kemerahan
|
Perubahan pola
BAB
|
Gangguan eliminasi
(konstipasi)
|
3
|
10-10-11
|
DS : Klien
mengatakan merasa lemas
DO : Aktivitas
dibantu keluarga
|
Kelemahan fisik
|
Gangguan aktivitas
|
H. DAFTAR MASALAH
No
|
Diagnose Keperawatan
|
Tgl Timbul
|
Tgl Teratasi
|
Paraf
|
1
|
Nyeri berhubungan dengan agen
cidera fisik
|
10-10-11
|
|
|
2
|
Gangguan eliminasi (konstipasi)
berhubungan dengan perubahan pola BAB
|
10-10-11
|
|
|
3
|
Gangguan aktivitas berhubungan
dengan kelemahan fisik
|
10-10-11
|
|
|
I. RENCANA KEPERAWATAN
Tgl
|
DX
|
Tujuan dan Kriteria
Hasil
|
Intervensi
|
Paraf
|
1
|
I
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri klien berkurang dengan kriteria
hasil :
-
Nyeri hilang
-
Klien tampak segar
|
-
Observasi dan catat lokasi,
berat dan karakteristik
-
Tingkatkan tirah baring dan
berikan posisi nyaman pada klien
-
Latih teknik relaksasi untuk
mengurangi nyeri.
-
Kolaborasi pemberian obat anti
nyeri.
|
|
2
|
II
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri klien tidak terjadi konstipasi
dengan kriteria hasil :
-
Feses normal
-
BAB tidak sakit
-
Tidak berdarah lagi
|
-
Anjurkan klien untuk banyak
minum air putih
-
Anjurkan klien untuk
mengkonsumsi makanan tinggi serat
-
Kolaborasi pemberian obat
pencahar.
|
|
3
|
III
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan aktivitas klien mandiri dengan
kriteria hasil :
-
Klien tidak merasa lemah lagi
-
Aktivitas mandiri
|
-
Kaji tingkat aktivitas
-
Bantu klien dalm melakukan
aktivitas
-
Instruksikan pasien tentang
penghematan energy
-
Berikan dorongan untuk
melakukan aktivitas atau perawatan diri bertahap jika dapat ditoleransi
|
|
J. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal
|
Jam
|
Dx
|
Implementasi
|
Respon
|
Paraf
|
12-10-11
|
08:00
|
I
|
1.
Mengobservasi, catat lokasi,
berat dan karakteristik nyeri
2.
Memposisikan posisi nyaman pada
klien
3.
Memberikan injeksi IV anti nyeri
|
-
Klien mengatakan nyeri
berkurang (skala 3)
-
Klien mengatakan nyaman
dengan posisi yang diberikan perawat
-
Obat masuk tidak ada
alergi
|
|
12-10-11
|
10:00
|
II
|
1.
Memberikan makanan yang
2.
tinggi serat
3.
Menganjurkan klien untuk
banyak minum air putih
4.
Memberikan obat suppositorial
|
-
Klien makan makanan yang
tinggi serat
-
Pasien mau mengikuti
anjuran klien
-
Klien mau diberi obat.
|
|
12-10-11
|
13:00
|
III
|
1.
Mengkaji tingkat aktivitas
2.
Membantu klien dalam
melakukan aktivitas
3.
Menginstruksikan pasien
tentang penghematan energy
4.
Memberikan dorongan untuk
melakukan aktivitas atau
perawatan diri bertahap jika
dapat ditoleransi
|
-
Klien bisa melakukan
aktivitasnya sendiri
-
Klien tidak lemah lagi
|
|
K. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
|
Jam
|
Dx
|
Catatan Perkembangan
|
Paraf
|
15-10-11
|
10:00
|
I
|
S : - Klien
mengatakan nyeri berkurang dengan skala 3
O : Klien tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
|
|
|
11:00
|
II
|
S : - Klien mengatakan BAB lembek
O : Wajah klien tampak segar
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
|
|
|
11:30
|
III
|
S:
- Klien mengatakan sudah bisa
melakukan aktivitasnya sendiri
O : Aktivitas tidak di bantu lagi
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
|
|
No comments:
Post a Comment