Tuesday 18 December 2012

ASKEP Gangguan Pencernaan Hemoroid



ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R  
DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN : HEMOROID
DI RUANG KEMUNING RSUD dr. SOESELO SLAWI

Laporan ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas Praktek Belajar Klinik (PBK)
Keperawatan Medikal Bedah II









Dosen Pengampu :
Ahmad Zakiudin, S.KM
Arisnawati, S.Kep







AKADEMI KEPERAWATAN AL HIKMAH 02
Benda – Sirampog – Brebes
2011

KONSEP DASAR


A.    Pengertian
Hemoroid adalah dilatasi vena hemoroidal interior atau superior (kamus saku kedoteran Dorland, 1998).
Hemoroid adalah pembengkakan yang tidak wajar/ distensi vena di daerah rectal yang tidak signifikan (D. D. Ignatavicius, 1998).

B.     Klasifikasi
1.      Hemoroid internal
Adalah pelebaran plexus hemoroidalis superior. Diatas garis mukokutan dan ditutupi oleh mukosa diatas spingter ani.
Hemoroid internal dikelompokkan dalam 4 derajad :
1.    Derajad I
Hemoroid menyebabkan perdarahan merah segar tanpa rasa nyeri sewaktu defekasi. Tidak terdapat prolaps dan pada pemeriksaan terlihat menonjol dalam lumen.
2.         Derajad II
Hemoroid menonjol melalui kanal analis pada saat mengejan ringan tetapi dapat masuk kembali secara spontan.
3.         Derajad III
Hemoroid akan menonjol saat mengejan dan harus didorong kembali sesudah defekasi.
4.         Derajad IV
Hemoroid menonjol keluar saat menegejan dan tidak dapat didorong masuk kembali.
2.      Hemoroid  Eksternal
Adalah hemoroid yang menonjol keluar saat mengejan dan tidak dapat didorong masuk.
Hemoroid eksternal dikelompokkan dalam 2 kategori yaitu :
·   Akut
Bentuk hemoroid akut berupa pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan sebenarnya merupakan hematoma. Walaupun disebut sebagai hemoroid trombosis eksterna akut. Bentuk ini sering sangat nyeri dan gatal karena ujung- ujung saraf pada kulit merupakan reseptor nyeri.
·   Kronik
Sedangkan hemoroid eksterna kronik satu atau lebih lipatan kulit anus yang terdiri dari jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah.

C.    Etiologi
            Faktor penyebab hemoroid adalah :
o Mengejan pada waktu defekasi
o Konstipasi menahun
o Kelemahan dinding struktural dari dinding pembuluh darah
o Herediter
o Pembesaran prostat
o Peningkatan tekanan intra abdomen
-    Kehamilan
-    Konstipasi
-    Berdiri dan duduk terlalu lama
o Fibroma uteri
o Tumor rectum
o Diare
o Kongesti pelvis

D.    Tanda dan gejala pendukung adanya hemoroid
   Adanya trauma karena feses yang keras
   Adanya darah keluar dengan warna merah segar
   Adanya prolaps
   Timbulnya nyeri (hemoroid eksterna)
   Keluarnya mucus dan terdapatnya feses pada pakaian dalam





E.     Pathways
Konstipasi, diare, sering mengejan, kongesti pelvis pada kehamilan, fibroma uteri, pembesaran prostat, tumor rectum.








 













































F.     Diagnosa Keperawatan
1.      Cemas / takut b/ d lingkungan baru, jauh dari orang yang disayangi, kurang pengetahuan terhadap tindakan yang akan dilakukan.
2.      Gangguan rasa nyaman nyeri b/ d organ saraf terputus.
3.      Resiko injuri (jatuh dari bed) b/ d kesadaran menurun akibat anastesi.
4.      Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d perdarahan intra operasi.

G.     Intervensi
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
Rasional
PRE OP
Cemas b/d penurunan fungsi kognitif dan kurangnya pengetahuan terhadap penyakitnya.








POST OP
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya jaringan saraf perifer

POST OP
Resiko injuri (jatuh dari bed) b/ d kesadaran menurun akibat anastesi



INTRA OP
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d perdarahan intra operasi



Setelah diberi penjelasan tentang prosedur operasi dan suport mentral dengan KH :
-  Pasien mengungkapkan kondisinya
-  Ekspresi wajah pasien tidak tampak gelisah.
-  Klien mau bertanya tentang tindakan yang akan dilakukan.






Rasa nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 15 menit dengan KH
-  pasien mengatakan nyeri berkurang.
-  Pasien menunjukan skala nyeri pada angka 3.

-  Ekspresi wajah klien rileks.
Meminimalkan penyebab injuri dengan melakukan tindakan 1x 15 menit, KH:
-  Klien tidak jatuh dari bed
-  Klien dalam posisi yang nyaman

Volume cairan dalam tubuh seimbang setelah dilakukan 1 x 10 menit dengan KH :
-  TTV dalam batas normal:
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/ menit
S : 35,4 0 C
R : 20 x/ menit
-  Integritas kulit baik
-  Seimbang antara input dan out put
-  Beri penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan pada klien
-  Orientasikan klien pada lingkungan yang baru
-  Anjurkan klien untuk berdoa
-  Beri waktu klien untuk bertanya
-  Beri motivasi klien tentang prosedur tindakan
-  Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya
-  Kaji TTV

-  Teliti keluhan nyeri, catat intensitasnya, lokasinya dan lamanya
- Atur posisi senyaman mungkin
- Ajarkan managemen relaksasi
-  Monitor TTV

-  Kolaborasi pemberian obat analgetik
-  Memberi bed tambahan dikanan dan kiri klien
-  Pantau posisi klien




-  Memantau TTV
-  Memantau intake dan output cairan
-  Memantau integritas cairan

 Agar pasien jelas dengan prosedur apa yang dilakukan
 Mengurangi rasa cemas pada pasien
-           
-           







 Agar dapat diketahui skala nyerinya pada derajat I-IV, supaya pasien tidak tegang dan timbul cemas

 Untuk kenyamanan pasien






 Mengetahui cairan intek maupun output apakah seimbang atau tidak.












STUDY KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R
DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN : HEMOROID
DI RUANG KEMUNING RSUD DR. SOESILO SLAWI

Tanggal masuk            : 08 Oktober 2011                     Ruang           : Kemuning
Tanggal pengkajian     : 10 Oktober 2011                  
Diagnosa medis           : Hemoroid

A.    BIODATA
1.      Identitas Klien
Nama                                    : Ny. R
Jenis kelamin             : Perempuan
Usia                                       : 50 Tahun
TTL                                       : 15 Oktober 1961
Status                                    : Menikah
Agama                                  : Islam
Suku / Bangsa                       : Indonesia
Pendidikan                            : SD
Alamat                                  : Banjaran
2.      Identitas penanggung jawab
Nama                                                : Tn. S
Usia                                       : 58 Tahun
Alamat                                  : Banjaran
Pekerjaan                              : Tani
Hub. Dengan klien                : Suami

B.     RIWAYAT KESEHATAN
1.      Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri pada daerah anus
2.      Riwayat kesehatan sekarang
Klien masuk RS dr. Soeselo Slawi tanggal 8 oktober 2011, saat di IGD klien mengeluh berak darah, mual, lemes, nyeri anus saat BAB, nyerinya seperti ditususk-tusuk dengan skala 6. Namun saat dilakukan pengkajian di ruangan, klien mengatakan sudah tidak mual lagi. Tapi pasien mengalami susah BAB dan lemas, klien belum BAB selama 2 hari.
3.      Riwayat kesehatan masa lalu
Klien pernah dirawat di RS sebelumnya, dengan diagnosa KLL, 10 tahun yang lalu. Klien tidak memiliki alergi dan tidak suka minum kopi.
4.      Genogram







 
                                        














Keterangan  :
  
                    : Laki-laki                                          : Hub. Pernikahan
                           
                    : Perempuan                                       : Hub. Anak


 
                    : Klien                                                : Tinggal serumah



C.    PEMERIKSAAN FISIK
a.       Keadaan umum
b.      Kesadaran
c.       Tanda-tanda vital
1.      TD            : 130/80                       3. S : 36°C
2.      N              : 88x/ menit                 4. RR : 24x/menit



1.      Pemeriksaan head to toe
a.       Kepala
1.      Wajah dan kulit kepala
Kulit kepala bersih, rambut beruban, wajah tampak pucat
2.      Mata
Fungsi dan bentuk normal, tanpa menggunakan alat bantu penglihatan, sclera anikterik, konjungtiva anemis
3.      Hidung
Bentuk dan fungsi normal, tidak ada polip dan secret
4.      Telinga
Fungsi dan bentuk normal, tidak ada serumen
5.      Mulut
Gigi, gusi, dan lidah bersih
b.      Leher
Tidak ada pembesaran tyroid maupun vena jugularis
c.       Thorax dan Paru
Bentuk dada simetris, paru bergerak cepat, dan bunyi paru ronchi, irama an regular, frekuensi 18x/menit
d.      Jantung
Normal, tidak ada keluhan
e.       Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada keluhan
f.       Ginjal
Normal, tidak ada keluhan
g.      Genetalia
Klien mengatakan tidak ada keluhan
h.      Musculoskeletal
Ekstermitas atas normal, pada tangan kiri terpasang infuse RL  20 TPM, ekstermitas bawah normal, tidak ada nyeri tekan.
i.        Integument
Turgor kulit baik, tidak ada nyeri tekan, warna sawo matang.
j.        Anus
Anus kemerahan

D.    POLA KEGIATAN SEHARI – HARI
1.      Pola Persepsi
Klien mengatakan sehat itu penting, untuk menjaga agar tetap sehat klien makan 3x sehari. Bila sakit biasanya klien hanya membeli obat warung.
2.      Pola Nutrisi
Sebelum sakit klien makan 3x sehari dengan nasi, sayur, lauk pauk dan minum 5-6 gelas sehari, tanpa ada pantangan makanan
Selama dirawat makan 3x sehari habis ½ porsi yang disediakan dengan sayur dan lauk. Minum 5-6 gelas sehari
3.      Pola eliminasi
Sebelum sakit klien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi keras, warn adan bau khas, ada darahnya. BAK 5 – 8x/ hari
Selama sakit klien mengatakan selama di RS BAB 2 hari 1x dengan konsistensi keras,campur darah, baunya khas, BAK 5-8x sehari .
4.      Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit klien tidur malam 7-8 sehari dari jam 21.00 – 08.00 WIB tanpa ada gangguan.
Selama sakit klien tidur malam tidak ada gangguan, siang juga sama.
5.      Pola aktivitas
Sebelum sakit, klien adalah ibu rumah tangga dan selalu membantu pekerjaan suaminya di sawah.
Selama dirawat/ sakit klien mengatakan tidak bisa melakukan kegiatan seperti biasanya karena lemas, aktivitas di bantu oleh keluarga dan perawat.
6.      Pola kognitif
Klien tidak mengalami gangguan fungsi panca indra dan tidak mengalami gangguan pola pokir serta orientasi.
7.      Konsep diri
Klien dengan keluarganya menyatakan setelah klien dilakukan tindakan keperawatan dan pengobatan, berharap akan segera sembuh dan segera pulang ke rumah dan berkumpul dengan keluarganya kembali.



8.      Peran hubungan
Klien adalah seorang ibu rumah tangga yang kegiatan kesehariannya membantu suami di sawah, selama sakit klien merasa diperhatikan oleh anak-anaknya karena selama sakit mereka bergantian untuk menunggu dan menjaganya.
9.      Nilai dan keyakinan
Klien beragama islam yang taat beribadah dan selama dirawat klien hanya bisa berdo’a untuk kesembuhannya.

E.     THERAPI
Therapi
Dosis
Cara Pemberian
Infus Nacl
20 TPM
IV
Infus RL
20 TPM
IV
Amoxan
3x1 Ampul
IV
Tramet
3x1 Ampul
IV
Cernevit
1x1 Ampul
Drip

F.     PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai satuan
Hematologi
Paket darah lengkap
Leukosit
Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
MCV
MCH
MCHC
Trombosit
Eosinofil
Basofil
Limfosit
Monosit



11.0
4.4
12.0
39
88
30
34
225
0.09
0.2
93.90
3.70


10ˆ3/UL
10ˆ3/UL
g/dl
%
FL
Pg
g/dl
10ˆ3/UL
%
%
%
%


1.5    – 11.0
3.80 – 5.20
13.2 – 17.3
40 – 52
80 – 100
26 – 34
32 – 36
150 – 400
1.00     – 4.00
0 – 1
25 – 40
2 – 8


G.    ANALISA DATA
No
Tanggal
Data
Etiologi
Problem
1
10-10-11
DS : Klien mengatakan nyeri saat BAB
DO : Wajah pucat
-          Kesakitan
-          Skala 6
Agen cedera fisik
Nyeri
2
10-10-11
DS : Klien mengatakan BAB 2 hari 1x dengan konsistensi keras.
DO : Konsistensi keras, ada   darah
-          Klien lemah
-          Anus kemerahan
Perubahan pola
BAB
Gangguan eliminasi
(konstipasi)
3
10-10-11
DS : Klien mengatakan merasa lemas
DO : Aktivitas dibantu keluarga
Kelemahan fisik
Gangguan aktivitas

H.    DAFTAR MASALAH
No
Diagnose Keperawatan
Tgl Timbul
Tgl Teratasi
Paraf
1
Nyeri berhubungan dengan agen cidera fisik
10-10-11


2
Gangguan eliminasi (konstipasi) berhubungan dengan perubahan pola BAB
10-10-11


3
Gangguan aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
10-10-11







I.       RENCANA KEPERAWATAN
Tgl
DX
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
Paraf
1
I
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri klien berkurang dengan kriteria hasil :
-          Nyeri hilang
-          Klien tampak segar
-          Observasi dan catat lokasi, berat dan karakteristik
-          Tingkatkan tirah baring dan berikan posisi nyaman pada klien
-          Latih teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri.
-          Kolaborasi pemberian obat anti nyeri.

2
II
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri klien tidak terjadi konstipasi dengan kriteria hasil :
-          Feses normal
-          BAB tidak sakit
-          Tidak berdarah lagi
-          Anjurkan klien untuk banyak minum air putih
-          Anjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan tinggi serat
-          Kolaborasi pemberian obat pencahar.

3
III
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan aktivitas klien mandiri dengan kriteria hasil :
-          Klien tidak merasa lemah lagi
-          Aktivitas mandiri

-          Kaji tingkat aktivitas
-          Bantu klien dalm melakukan aktivitas
-          Instruksikan pasien tentang penghematan energy
-          Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas atau perawatan diri bertahap jika dapat ditoleransi





J.      TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal
Jam
Dx
Implementasi
Respon
Paraf
12-10-11
08:00
I
1.      Mengobservasi, catat lokasi, berat dan karakteristik nyeri
2.      Memposisikan posisi nyaman pada klien
3.      Memberikan injeksi IV anti nyeri
-          Klien mengatakan nyeri berkurang (skala 3)
-          Klien mengatakan nyaman dengan posisi yang diberikan perawat
-          Obat masuk tidak ada alergi

12-10-11
10:00
II
1.      Memberikan makanan yang
2.      tinggi serat
3.      Menganjurkan klien untuk
banyak minum air putih
4.      Memberikan obat suppositorial
-          Klien makan makanan yang tinggi serat
-          Pasien mau mengikuti anjuran klien
-          Klien mau diberi obat.

12-10-11
13:00
III
1.      Mengkaji tingkat aktivitas
2.      Membantu klien dalam
melakukan aktivitas
3.      Menginstruksikan pasien
tentang penghematan energy
4.      Memberikan dorongan untuk
melakukan aktivitas atau
perawatan diri bertahap jika
dapat ditoleransi
-          Klien bisa melakukan aktivitasnya sendiri
-          Klien tidak lemah lagi






K.    CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
Jam
Dx
Catatan Perkembangan
Paraf
15-10-11
10:00
I
S : - Klien mengatakan nyeri berkurang dengan skala 3
O : Klien tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi


11:00
II
S : - Klien mengatakan BAB lembek
O : Wajah klien tampak segar
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi


11:30
III
S: - Klien mengatakan sudah bisa
       melakukan aktivitasnya sendiri
O : Aktivitas tidak di bantu lagi
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi


No comments:

Post a Comment