Tuesday 18 December 2012

ASKEP KATARAK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S 
DENGAN GANGGUAN PENGINDERAAN : KATARAK
Di POLI MATA RSUD dr. SOESELO SLAWI

Laporan ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas Praktek Belajar Klinik (PBK)
Keperawatan Medikal Bedah II







Dosen Pengampu :
Ahmad Zakiudin, S.KM
Arisnawati, S.Kep









AKADEMI KEPERAWATAN AL HIKMAH 02
Benda – Sirampog – Brebes
2011


KONSEP DASAR

A.    Pengertian
Katarak setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat kedua-duanya. Biasanya mengenai bola mata dan berjalan progresif .

B.     Etiologi
Penyebabnya bermacam-macam, umumnya adalah usia lanjut (senile), tapi dapat terjadi secara congenital akibat ineksi virus di masa pertumbuhan janin, genetic dan gangguan perkembangan.
Kelainan sistemik atau metabolic, seperti diabetes mellitus, galaktosemi dan distrofi miotonik, traumatic, therapy kortikosteroid sistemik dan sebagainya.rokok dan alcohol meningkatkan resiko katarak.

C.    Manifestasi klinis
Keluhan yang timbul adalah penurunan tajam penglihatan secara progresif dan penglihatannya seperti berasap. Sejak awal katarak dapat terlihat melalui pupil yang berdilatasi dengan oftal moskop slit lamp atau shadow test. Setelah katarak bertambah matang maka retina semakin sulit di lihat sampai akhirnya reflek fundus tidak ada dan pu[pil berwarna putih.
Pada katarak senile di kenal 4 stadium yaitu : insipien, imatur, matur dan hiper matur. Pada stadium insipien dapat terjadi perbaikan penglihatan dekat akibat peningkatan indeks refraksi lensa.
Stadium pada katarak senil

Insipien
Imatur
Matur
Hipermatur
Kekeruhan
Ringan
Sebagian
Seluruh
Masif
Cairan lensa
Normal
Bertambah
Normal
Berkurang
Iris
Normal
Terdorong
Normal
Tremulans (  )
Bilik mata depan
Normal
Dangkal
Normal
Dalam
Sudut bilik mata
Normal
Sempit
Normal
Terbuka
Shadow test
Negatif
Positif
Negatif
Pseudo positif
Penyulit
-
Glaukoma
-
Uveitis, glaukoma 
D.    Penatalaksanan Medis
Pembedahan dilakukan bila tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa sehinggga mengganggu pekerjaan sehari-hari atau bila telah menimbulkan penyulit seperti glaukoma dan uvetis. Tingkat  keberhasilan pada katarak senil 90 % sedangkan komplikasi yang timbul akibat operasi adalah glaukoma, ablasi retina, perdarahan vitreus, infeksi / pertumbuhan epitel ke kamera okuli anterior.
Katarak kongenital harus di deteksi dini karena bila menutupi aksis visual harus segera di operasi untuk mencegah ambliopia.
Tekhnik yang umum di lakukan adalah ekstrasi katarak ekstra kapsular, di mana isi lensa di keluarkan melalui pemecahan atau perobekan kapsul lensa anterior sehingga korteks dan nukleus lensa dapat di keluarkan melalui robekan tersebut. Namun dengan tekhnik ini dapat meninbulkan penyakit katarak sekunder, dengan tekhnik ekstrasi katarak intra kapsular tidak terjadi katarak sekunder karena seluruh lensa bersama kapsul di keluarkan. Dapat di lakukan pada katarak senil yang matur dan zonulz zinn telah rapuh, namun tidak boleh di lakukan pada pasian kurang dari 40 yahun, katarak imatur yang masih memiliki zonula zinn. Dapat pula di lakukan tekhnik ekstra kapsular dengan fako emulsifikasi yaitu fragmentasi nukleus lensa dengan gelombang ultra sonik sehingga hanya dilakukan insisi kecil, di mana komplikasi pasca operasi lebih sedikit dan rehabilitasi penglihatan pasien meningkat.
Sebaiknya ditanam lensa intraokular pada saat pembedahan, sehingga tidak perlu memakai kaca mata afakia yang tebal atau lensa kontak. Kontra indikasi pemasangan lensa intraokuler adalah uveitis berulang, retinopati diabetik, proliferatif, rubeosis irisis, dan glaukoma neovaskuler.
Penatalaksanan paca operasi terutama di tujuakan untuk mencegah infeksi dan terbukanya luka operasi. Pasien di minta untuk tidak banyak bergerak dan menghindari mengangkat beban berat selam sebulan. Mata ditutup selama beberapa hari atau di lindungi dengan kaca mata atau pelindung pada siang hari. Selama beberapa minggu harus di lindungi
dengan pelindung logam. Pada malam hari kacamata permanen di berikan 6-8 minggu setelah operasi.          




STUDY KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN KATARAK
Di POLI MATA RUMAH SAKIT dr.  SOESILO SLAWI

Tanggal Masuk            : 13 Oktober 2011                   Diagnose Medis          : Katarak
Tanggal Pengkajian     : 13 Oktober 2011      
Ruang                          : Poli Mata

A.    BIODATA

a.       Identitas klien
Nama                                       : Ny. S
Umur                                       : 60 Tahun
Jenis Kelamin                          : Perempuan
Agama                                     : Islam
Status                                      : Kawin
Pekerjaan                                 : Petani
Suku / bangsa                          : Jawa / Indonesia
Alamat                                                : Slawi Kulon
b.      Identitas Penanggung jawab
Nama                                       : Tn. I
Umur                                       : 24 Tahun
Jenis Kelamin                          : Laki-laki
Agama                                     : Islam
Alamat                                                : Slawi Kulon
Hubungan dengan pasien        : Anak

B.     RIWAYAT KESEHATAN

1.      Keluhan utama
Klien mengatakan bahwa penglihatannya kabur
2.      Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan penglihatannya semakin rabun seperti berasap, jika beraktifita selalu merayap-rayap atau di bantu keluarga 

3.      Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan sebelumnya tidak tahu kalau katarak dikiranya karena penyakit tua sehingga klien hanya membiarkannya saja. Tapi semakin lama semakin mengganggu aktivitasnya sehingga putranya menganjurkan untuk memeriksakan ke RS Dr. Soesilo pada tanggal 13 Oktober 2011 putranya membawa ibunya ke poli mata dan di diagnosa penyakit katarak.   
4.      Pemeriksaan fisik mata
Tidak anemis, an ikterik, pada lensa ketika dilihat menggunakan bateria terlihat keruh
5.      Pola fungsional ( aktifitas dan  latihan )
Sebelum sakit klien mamapu melakukan segala aktifitas nya secara mandiri. Selama sakit klien mengatakan untuk beraktivitas selalu di bantu orang lain ketika ke poli mata berjalan di bantu.  
6.      Therapy
Ø  Clobasan          2x1 : Oral
Ø  Ostarin             2x1 : Oral
Ø  Wedecillin       3x1 : Oral

C.    ANALISA DATA

No
Tanggal
Data
Etiologi
Problem
1.
13-10-11
Ds : - Klien mengatakan
          penglihatannya kabur  
          seperti berasap
Do : - Pada lensa berwarna
           putih keruh
Kerusakan penglihatan
Resiko terhadap cidera
2.
13-10-11
Ds : - Klien mengatakan jika
          beraktifitas selalu
          merayap-rayap atau di
          bantu keluarga 
Do : - Ketika ke poly mata
           berjalan di bantu
Kerusakan sensori
Gangguan aktivitas

D.    DAFTAR MASALAH  :

No
Diagnose Keperawatan
Tgl Timbul
Tgl Teratasi
Paraf
1
Resiko terhadap cedera berhubungan dengan kerusakan penglihatan
13-10-11


2
Gangguan aktivitas berhubungan dengan kerusakan sensori
13-10-11



E.     RENCANA KEPERAWATAN

Tanggal
Dx
Tujuan dan kriteria
Intervensi
TTD
13-10-11








I








Setelah dilakukan tindakan selama 30 menit di harapkan klien mengatahui bahayanya cedera, dengan kriteria hasil :
-       Mengenal gannguan sensori dan berkompensasi terhadap perubahan



§  Tentukan ketajaman penglihatan, catat apakah satu atau kedua mata terlihat 
§  Orientasikan pasien terhadap lingkungan, serta orang lain di dekatnya
§  Bahas perlunya penggunaan perisai metal / kaca mata bila di perlukan











13-10-11

II
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 30 menit di harapkan dapat beraktivitas secara mandiri dengan kriteria hasil :
-       Klien mampu melakukan aktivitas secara mandiri

§   Dorong untuk tidak selalu tergantung pada orang lain dalam beraktivitas sebatas kemampuannya
§  Bantu dalam aktivitas perawatan diri sesui keperluan
§  Kolaborasi dengan dokter mengenai penyakitnya
§  Anjurkan minum obat sesuia anjuran dokter 


F.     IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal
Jam
Dx
Implementasi
Respon
Paraf
13-10-11

I
§  Menentukan ketajaman penglihatan, catat apakah satu atau kedua mata terlihat 
§  Mengorientasikan pasien terhadap lingkungan, serta orang lain di dekatnya
§  Membahas perlunya penggunaan perisai metal / kaca mata bila di perlukan
-       Klien dapt melihat cahaya
-       Klien dapat berorientasi lingkungan dan orang lain
-       Klien memakai kacamata

13-10-11

II
§  Mendorong untuk tidak selalu tergantung pada orang lain dalam beraktivitas sebatas kemampuannya
§  Membantu dalam aktivitas perawatan diri sesui keperluan
§  Berkolaborasi dengan dokter mengenai penyakitnya
§   Menganjurkan minum obat sesuia anjuran dokter 
-       Klien mau melakukan aktivitas mandiri
-       Klien mau dibantu
-       Klien mau mengikuti anjuran perawat


G.    CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal
Jam
Dx
Catatan Perkembangan
Paraf
13-10-11

I
S : Klien mengatakan penglihatannya masih kabur
O : Pada lensa putih masih terlihat keruh
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
§  Tentukan ketajaman penglihatan, catat apakah satu atau kedua mata terlihat 
§  Orientasikan pasien terhadap lingkungan, serta orang lain di dekatnya
§  Bahas perlunya penggunaan perisai metal / kaca mata bila di perlukan

13-10-11

II
S : Klien mengatakan aktivitas masih dibantu keluarga
O :  Klien berjalan masih dibantu
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
§  Dorong untuk tidak selalu tergantung pada orang lain dalam beraktivitas sebatas kemampuannya
§  Bantu dalam aktivitas perawatan diri sesui keperluan
§  Kolaborasi dengan dokter mengenai penyakitnya
§  Anjurkan minum obat sesuia anjuran dokter 


1 comment:

  1. Terimaksih mas, askepnya sangat membantu temen saya dalam mengerjakannya.. siip

    ReplyDelete