ASUHAN
KEPERAWATAN PADA By. B DENGAN BBLR
DI RUANG
PERISTI RSUD
DR. SOESILO SLAWI
Laporan ini disusun dan diajukan untuk memenuhi
tugas kelompok
Praktik Belajar Klinik
Keperawatan Anak II ( PBK
Kep Anak II)
Dosen Pembimbing :
Ahmad
Zakiudin, S. KM
AKADEMI KEPERAWATAN AL HIKMAH 02
BENDA SIRAMPOG BREBES
2011
BAB I
KONSEP DASAR
A.
PENGERTIAN
Ø Menurut WHO (1961) BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat dan 2500 gram
atau lebih rendah.
Ø Menurut Crouse dan Cassady (1994).
BBLR adalah bayi yang lahir dengan BB di bawah persentil ke 10 pada kurva
pertumbuhan intra uterin 1 bayi tersebut dapat lahir pada kondisi preterin,
term atau post term.
B.
KLASIFIKASI
1. Prematuntas Murni
Yaitu masa gentasi kurang dari 37 minggu dan
berat badannya sesuai dengan masa gestasi
2. Dismaturitas
Yaitu berat badan bayi yang kurang dari berat
badan seharusnya, tidak sesuai dengan masa gestasinya
C.
ETIOLOGI
1. Faktor Ibu
Ø Faktor penyakit (Toksemia gravidarum, trauma fisik, keadaan uterus yang
buruk, penyakit Vaskular)
Ø Faktor usia
Ø Keadaan Sosial
- Kelainan pada Janin (Hydroamnion, kehamilan multiple/ganda kelainan kromosom)
- Faktor lingkungan (tempat tinggal di dataran tinggi, Radiasi, Zat-zat beracun)
D.
PATOFISIOLOGI
Semakin kecil dan
semakin premature bayi itu maka akan semakin tinggi resiko gizinya. Beberapa
faktor yang memberikan efek pada masalah gizi.
Ø Menurunnya simpanan zat gizi padahal cadangan makanan di dalam tubuh
sedikit, hamper semua lemak, glikogen dan mineral seperti zat besi, kalsium,
fosfor dan seng di deposit selama 8 minggu terakhir kehamilan. Dengan demikian
bayi preterm mempunyai potensi terhadap peningkatan hipoglikemia, anemia dll.
Hipoglikemia menyebabkan bayi kejang terutama pada bayi BBLR Prematur.
Ø Kurangnya kemampuan untuk mencerna makanan. Bayi preterm mempunyai lebih
sedikit simpanan garam empedu, yang diperlukan untuk mencerna dan mengabsorpsi
lemak dibandingkan dengan bayi aterm.
Ø Belum matangnya fungsi mekanis dari saluran pencernaan, koordinasi antara
refleks hisap dan menelan belum berkembang dengan baik sampai kehamilan 32-34
minggu, padahal bayi BBLR kebutuhan nutrisinya lebih tinggi karena target
pencapaian BB nya lebih besar. Penundaan pengosongan lambung dan buruknya
motilitas usus terjadi pada bayi preterm.
Ø Paru yang belum matang dengan peningkatan kerja napas dan kebutuhan kalori
yang meningkat.
Ø Potensial untuk kehilangan panas akibat luas permukaan tubuh tidak
sebanding dengan BB dan sedikitnya lemak pada jaringan di bawah kulit.
Kehilangan panas ini akan meningkatkan kebutuhan kalori.
E.
MANIFESTASI KLINIS
1. Tanda-tanda Anatomis
Ø Kulit keriput, tipis, penuh lanugo pada dahi, pelipis, telinga dan lengan,
lemak jaringan sedikit (tipis)
Ø Kuku jari tangan dan kaki belum mencapai ujung jari
Ø Pada bayi laki-laki testis belum turun
Ø Pada bayi perempuan labia mayora lebih menonjol
- Tanda-tanda Fisiologis
Ø Gerakan bayi pasif dan tangis hanya merintih, walaupun bayi lapar tidak
menangis, bayi lebih banyak tidur, dan lebih malas
Ø Suhu tubuh hipotermi
F.
PATHWAYS
Uterus yang buruk, toxemia gravidarum, trauma fisik,
Kelainan janin, penyakit Vaskular
Bayi lahir premature
Penurunan simpanan Organ pencernaan paru imatur sedikit
lemak
Zat gizi imatur pada
jaringan
Di
bawah kulit
Lemak, glikogen Reflek hisap Peningkatan Pengaturan panas
Mineral, zat besi dan menelan kerja napas panas luas permu
Kalsium di deposit belum
berkem kaan
tubuh tidak
Selama 8 minggu bang
baik sebanding
dengan
BB
Ketidak efektifan termoregu
lasi
|
Pola napas
Inefektif
|
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
|
G.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Analisa
Gas darah
H.
KOMPLIKASI
Ø RDS
Ø Asfiksia
I.
PENATALAKSANAAN
1. Medis
Ø Pemberian vitamin K
Ø Pemberian O2
- Pemberian Asi
- Pemberian Obat
J.
DIAGNOSA YANG
MUNCUL
1. Tidak efentifnya pola napas berhubungan dengan maturitas fungsi paru dan
neuromuskuler, hiverventilasi
2. tidak efektifnya termoregulasi berhubungan dengan maturitas control dan
pengatur suhu tubuh dan berkurangnya lemak Sub Cutan di dalam tubuh
3. Resti infeksi berhubungan dengan system imun yang belum matur
4. Resiko gangguan nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh dalam
mencerna nutrisi (Imaturitas saluran cerna)
5. Resiko gangguan Integritas kulit berhubungan dengan tipisnya jaringan
kulit, mobilitas
6. Kecemasan orang tua berhubungan dengan situasi krisis kurang pengetahuan.
K. INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx I :
Tujuan : pola
nafas efektif
Criteria
hasil : RR 30-60 x/menit, Sianosis (-), Sesak (-), Ronchi (-),
Wheezing (-)
Intervensi
:
1. Observasi pola nafas
2. Observasi frekuensi dan bunyi nafas
3. Observasi adanya sianosis
4. Monitor dengan teliti hasil pemeriksaan gas darah
5. Tempatkan posisi pada posisi hiperekstensi
6. Beri o2 sesui program dokter
7. Observasi respon bayi terhadap ventilator dan terapi o2
8. Atur ventilasi ruangan tempat perawatan klien
9. kolaborasi dengan tenaga medis lainya
-
Dx II :
Tujuan : suhu
tubuh kembali normal
Criteria
hasil : suhu 36-37 c, kulit hangat, sianosis (-), ekstremitas
hangat
Intervensi
:
1. Observasi tanda – tanda vital
2. Tempatkan bayi pada incubator
3. Awasi dan atur control temperature pada incubator sesuai kebutuhan
4. Monitor adanya tanda hipertermi
5. Hindari bayi dari pengaruh yang dapat menurunkan suhu tubuh
6. Ganti pakaian setiap basah
7. Observasi adanya sianosis
Dx III
Tujuan : tidak
terjadi infeksi
Criteria
hasil : suhu 36-37 c, tidak ada tanda infeksi, leukosit
5000-10000
Intervensi
:
1. Kaji tanda-tanda infeksi
2. Isolasi bayi dengan bayi lain
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi
4. Gunakan masker setiap kontak dengan bayi
5. Cegah kontak dengan oran yanag terinfeksi
6. Pastikan perawatan yang kontak dengan bayi dalam keadaan bersih / seteril
7. Kolaborasi dengan dokter
8. Berikan antibiotik sesuai program
Dx IV :
Tujuan : Nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil : Reflek hisap dan menelan baik, muntah (-),
kembung (-), BAB lancar, BB meningkat 15 g / hari, turgor elastis
Intervensi :
1. Observasi intake dan output
2. Observasi reflek hisap dan menelan
3. Beri minum sesuaiprogram
4. Pasang ngt bila reflek hisap dan menelan tidak ada
5. Monitor tanda intoleransi terhadap nutrisi parenteral
6. Kaji kesiapan ibu untuk menyusui
7. Timbang bb setiap hari
STUDY
KASUS
ASUHAN KEPERAWARTAN PADA By. B DENGAN
BBLR
Di RUANG PERISTI RSUD Dr. SOESELO SLAWI
Tanggal masuk rumah sakit :
14-11-2011
Tanggal pengkajian :
23-11-2011
Ruangan rumah sakit :
Perinatologi
Diagnosa Medis :
BBLR
I.
IDENTITAS
a.
Identitas Klien
Nama :
By. B
Jenis kelamin :
Laki-laki
Tempat/tanggal lahir : Tegal, 14 November 2011
Status :
-
Agama :
Islam
Pendidikan :
-
Alamat :
Dukuh Turi
b. Identitas Penanggung jawab
Nama :
Tn. R
Umur :
27 tahun
Alamat :
Dukuh Turi
Pekerjaan :
Wiraswasta
Hubungan dengan pasien : Ayah
II.
RIWAYAT KESEHATAN
A.
Keluhan Utama
Ibu Klien mengatakan klien lahir dengan berat
badan rendah (BBLR)
B.
Riwayat kesehatan sekarang
Ibu klien mengatakan klien lahir dengan berat badan
lahir rendah yaitu 1700 gram secara seksio sesarea sehingga klien perlu dirawat
di ruang perinatologi RSUD Dr Soeselo slawi.
C.
Riwayat Kesehatan Masa lalu
1. Prenatal
Ibu klien mengatakan selama hamil berkunjung ke
Bidan terdekat untuk memeriksakan kandungan sebanyak 3 x, Penkes yang didapat antara lain : Makan
rendah garam dan istirahat cukup.
2.
Natal
Ibu klien mengatakan klien lahir tanggal 16november 2011 di RSUD DR
Soeselo slawi. Persalinan secara seksio sesarea.
3.
Postnatal
Setelah persalinan klien di pasang O2,
dengan kebutuhan resusitasi selama 3 menit. Skor Apgar 5 (warna kulit : merah,
denyut nadi : 125 x /menit, reflek : menangis. Aktivitas : lemah, bernapas
spontan, teratur). Obat-obatan yang diberikan pada klien antara lain : Vitamin
K dan Imunisasi. Ibu klien mengatakan klien dapat BAB / BAK. Ibu klien sering
menyentuh atau mencium klien sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang. Klien
hanya bisa menangis saat merespon sesuatu.
D.
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
------- : tinggal serumah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
III. RIWAYAT SOSIAL
1. Sistem pendukung/keluarga yang dapat dihubungi
Ibu klien mengatakan anggota keluarga yang dapat
dihubungi adalah ayah klien (Tn. R)
2. Hubungan orang tua dengan bayi
Ibu klien mengatakan ibu klien dapat menyentuh
memeluk berkunjung, berbicara serta kontak mata dengan klien sedangkan ayahnya
hanya bisa melihat dari luar ruangan karena pengunjung dibatasi.
3. Anak yang lain
Ibu klien mengatakan klien anak pertama dan baru
merasakan senangnya mempunyai anak.
4. Lingkungan rumah
Ibu klien mengatakan klien tinggal di sebuah desa
dengan lingkungan persawahan serta jauh dari pabrik.
5. Problem Sosial yang penting
Ibu klien mengatakan jika mempunyai masalah
keluarganya pasti membantu ibu klien sehingga hidupnya bahagia.
IV. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
1.
Diagnosa Medis
Berat badan lahir rendah (BBLR), lahir prematur
2.
Tindakan Operasi
Klien tidak mendapat tindakan operasi, klien
hanya mendapat tindakan perawatan/pengobatan.
3.
Obat-obatan
Ø Cefotaxime 3 x 100
Mg
Ø Dexamethason 3 x 75 Mg
Ø Piracetam 3 x 50
Mg
4.
Tindakan
keperawatan
Observasi TTV, rawat infuse, observasi diit,
BAK/BAB, mengelola terapi obat.
5.
Hasil Laboratorium
Tanggal
|
Jenis Px
|
Nilai
normal
|
Hasil
|
Interprestasi
|
18-11-2011
|
Hb
|
11,7-11
g/dl
|
15,0
|
N
|
MCV
|
80-100
FL
|
79
|
L
|
|
MCHC
|
31-35
g/dl
|
36
|
H
|
|
Leukosit
|
3,8-10,6
10^3/ul
|
3,9
|
N
|
|
Eritrosit
|
4,40-5,90
10^6/ul
|
4,50
|
N
|
|
GDS
|
75-140
mg/dl
|
68
|
L
|
V.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Pemeriksaan Umum
1.
Keadaan Umum : Sedang
2.
Kesadaran : Composmentis, GCS=15, E=4, M=5, V=6
3.
Tanda-tanda vital
Nadi :
104 x / menit
Suhu :
35,9o c
RR :
30 x / menit
TD :
-
4.
Berat badan
Berat badan saat lahir : 1700 gr
Berat badan saat ini : 2000 gr
5.
Tinggi badan
Tinggi badan saat lahir : 50 cm
Tinggi badan saat ini : 51 cm
B. Pemeriksaan Head to toe
1. Kepala
a.
Wajah dan kulit
kepala
Fontanel Anterior
lunak, sutura sagitalis berbatas tepat gambaran wajah Simetris, warna kulit
cokelat.
b.
Mata
Palpebra tidak Oedem,
Sklera anikterik, tidak ada benjolan pada mata, dan terkadang terdapat sekresi,
konjungtiva an anemis.
c.
Hidung
Hidung simetris,
tidak ada secret, tidak ada polip, septum bersih, tidak ada radang, tidak ada
benjolan.
d.
Telinga
Canalis bersih,
tidak ada benjolan pada daun telinga, tidak memakai alat bantu pendengaran.
e.
Mulut
Mukosa lembab,
belum tumbuh gigi, bersih, tidak ada luka, gusi merah, tidak bau mulut, reflek
menelan baik, bibir tidak sianosis.
2. Leher
Tidak ada perdarahan leher, tidak nyeri tekan,
tidak ada pembesaran tiroid, bentuk dan gerakan normal, tidak ada bendungan JPV
dan tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
3. Thorax dan paru
Inspeksi :
Bentuk dada normal chest serta simetris kanan dan kiri. pada paru-paru
didapatkan data tulang iga simetris kanan dan kiri, kulit agak keriput, RR :
30x/menit, pola napas regular, tidak ada sesak napas.
Palpasi :
gerak pernapasan kanan/kiri simetris, tidak ada nyeri tekan.
Perkusi :
suara paru-paru saat di perkusi sonor pada paru kanan dan kiri.
Auskultasi : suara vesikuler, tidak ada ronkhi
maupun wheezing.
4. Jantung
Inspeksi : ictus cordis Nampak
Palpasi : ictus cordis teraba dengan getaran
Perkusi : tak terkaji
Auskultasi : S1 > S2 murni, reguler, bunyi
jantung normal, tidak ada murmur dan gallop.
5. Abdomen
Inspeksi : Bentuk normal, tali pusat masih ada.
Palpasi : lunak tidak ada pembesaran liver.
Auskultasi : peristaltic 15x/menit
Perkusi : tympani
6. Ginjal : tidak nyeri tekan
7. Genitalia
Tidak ada radang dan tidak ada haemoroid, Tidak
ada kelainan.
8. Musculoskeletal
Ekstremitas atas : Bentuk simetris, tidak ada
Oedem, tidak ada lesi, pergerakan aktif, Ekstremitas bawah : Bentuk Simetris,
tidak ada Oedem, tidak ada lesi, pergerakan aktif, pada kaki kiri terpasang
infuse.
9. Kulit
Warna kulit cokelat, turgor kulit baik.
VI. POLA KEGIATAN SEHARI-HARI
1.
Managemen terhadap kesehatan dan persepsi terhadap kesehatan
Keluarga mengatakan bahwa
kesehatan sangat penting sehingga ibu
klien setuju anaknya dirawat terlebih dahulu di ruang perinatologi RSUD DR.
Soeselo Slawi. Ibu klien sadar bahwa
anaknya lahir dengan berat lahir rendah akan tetapi ibu klien tetap cemas
dengan keadaan anaknya.
2.
Nutrisi da metabolisme
Klien
seorang bayi berumur 6
hari, masih minum ASI dan PASI 2 jam sekali sekitar 5 cc.
3.
Eliminasi urine dan feses
Klien
BAB 3-4x sehari dengan konsistensi lembek cair, kuning bau khas.BAK menggunakan
pempers danganti setiap 6jam sekali dan terisi sekitar 100cc.
4.
Istirahat dan tidur
Klien
masih terlihat sering tidur dan bangun jika lapar dan merasa kotor setelah BAB
atau BAK.
5.
Aktivitas dan laltihan
An.Al
berusia 4 hari (bayi) sehingga untuk aktivitas mandi, makan, toileting dan
mobilisasi tergantung pada perawat dan orangtuanya.
6.
Persepsi kognitif
System
panca indra klien baik. Untuk indra penglihatan perasa, peraba, pendengaran dan
penghidu baik.
7.
Konsep diri
Konsep
anak belum dapat dikaji.
8.
Peran dan hubungan
Keluarga
mengatakan anak akan di asuh oleh orangtuanya sendiri. Hubungan anak dengan
orangtuanya dekat.Selama sakit klien selalu ditunggui ibu.
9.
Produksi dan seksual
Anak
berjenis kelamin perempuan, vulva simetris.
10. Toleransi stres
dan koping
Anak
menangis setiap kali perawat datang mendekati anak.Ibu klien berharap anaknya
cepat sembuh karena ibu merasa sedih dengan keadaan anaknya.
11. Nilai dan
kepercayaan
Anak
dilahirkan pada lingkungan keluarga beragama islam, rajin dan taat beribadah.
VII. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN
1. Kemandirian dan Bergaul
Semua ADL klien masih dibantu Ibu klien atau
perawat.
Klien hanya berinteraksi dengan Ibu/Bapak klien
serta perawat
2. Motorik halus
Klien mampu berkedip dan menutup mata secara
reflek
3. Kognitif dan bahasa
Klien adalah seorang bayi berumur 4 hari, dengan
perkembangan kognitif masih terbatas, klien hanya mampu merintih, menangis atau
menggerakkan anggota tubuhnya dalam merespon sesuatu.
4. Motorik Kasar
Klien dapat menggerakkan tangan dan kaki serta
dapat menggenggam.
5. Hasil interprestasi
Normal
VIII. ANALISA DATA
No
|
Tanggal
|
Data focus
|
Etiologi
|
Problem
|
1.
2.
|
25-11-2011
25-11-2011
|
Ds : ibu
klien mengatakan tubuh anaknya dingin
Do : - S
: 35, 9 C
Ds :
- Ibu Klien mengatakan klien lahir dengan
berat badan rendah (BBLR) yaitu 1700 gram secara seksio sesarea
- Ibu klien juga mengatakan klien selama
hamil klien makannya sedikit.
Do :
- Masih minum ASI dan PASI 2 jam sekali
sekitar 5 cc.
- Berat badan sekarang:2000gr
|
Imaturitas kontrol & pengatur suhu tubuh
Intake yang tidak adekuat
|
Termoregulasi tidak efektif
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
|
IX.
DAFTAR MASALAH
No.
|
Diagnosa
keperawatan
|
Tanggal
timbul masalah
|
Tanggal
teratasi
|
Paraf
|
1
2
|
Termoregulasi tidak efektif berhubungan dengan
imaturitas kontrol & pengatur suhu tubuh.
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake yang tidak adekuat.
|
16-11-2011
16-11-2011
|
|
|
X.
RENCANA KEPERAWATAN
Tanggal
|
Dx
|
Tujuan
dan kriteria hasil
|
Intervensi
|
Paraf
|
25-11-2011
25-11-2011
|
I
II
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan termoregulasi klien
kembali efektif dengan kriteria hasil :
Ø
Klien tidak
dingin lagi
Ø
S : 37 C
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nutrisi klien seimbang dengan
kriteria hasil :
Ø BB : 2000 gr
Ø Nutrisi klien terpenuhi
|
Ø
letakan bayi
dalam inkubator
Ø
kaji tanda –
tanda vital
Ø
hindari bayi
untuk kontak langsung dengan benda / suhu yang terlalu panas / dingim
Ø
kolaborasi
peningkatan kebutuhan cairan
Ø
Observasi intake
dan output
Ø
Observasi reflek
hisap dan menelan
Ø
Beri minum
sesuai program
Ø
Monitor tanda
intoleransi terhadap nutrisi parenteral
Ø
Kaji kesiapan
ibu untuk menyusui
Ø
Timbang BB
setiap hari
|
|
XI.
TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal
|
Jam
|
Dx
|
Implementasi
|
Respon
|
Paraf
|
25-11-2011
25-11-2011
|
11.00
14.00
|
I
II
|
Ø Melakukantanda – tanda vital
Ø Menghindari bayi untuk kontak langsung dengan
benda/suhu yang terlalu panas/dingin
Ø Mengobservasi reflek hisap dan menelan
Ø Memberi minum ASI melalui pipet
Ø Memberikan injeksi dexametason 3x75 mg
Ø Mengkaji kesiapan ibu untuk menyusui
Ø Menimbang BB setiap hari
|
-
S : 37 C
-
-
Refleh hisap klien bagus
-
Klien masih minum ASI dan PASI melalui pipet setiap 2 jam sebanyak
5cc
-
Obat masuk, tidak ada alergi
-
Ibu klien mengatakan siap menyusui
-
BB: 2000
gr
|
|
XII.
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
|
Jam
|
Dx
|
Catatan Perkembangan
|
25-11-2011
25-11-2011
|
10.00
13.00
|
I
II
|
S : - Ibu klien
mengatakan tubuh anaknya sudah hangat
O : - S : 37 C
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
S :- Ibu klien
mengatakan sudah mulai menyusui
O : - Masih
minum ASI dan PASI 2 jam sekali sekitar 6 cc.
- Berat badan
sekarang : 2000
gr
- Reflek hisap
bagus
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Observasi reflek hisap dan menelan
- Beri minum sesuai program
- Kaji kesiapan ibu untuk menyusui
- Timbang BB setiap hari
|
No comments:
Post a Comment