BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Defibrillator
adalahpirantielektronik yang mengalirkansinyallistrikkejut (pulsa)
keototjantunguntukmempertahankandepolarisasimyocardial
yang sedangmengalamifibrillasikardiak (ventricular fibrillation atau
atrial fibrillation).Fibrillasikardiak (cardiac fibrillation)
adalahsuatukeadaan di manasel-selmyocardialberkontraksisecaraasinkron
(tidaksinkron).Ketikafibrillasiiniterjadipadaventrikel, halinimenyebabkan
cardiac output (CO) alairandarahturunsecaradrastisdandapatmengakibatkankematiandalambeberapamenitkemudian.Padafirbrillasi
atrial CO menuruntetapitidakterlalu fatal.
Defibrillator
inimenggunakanaruslistrik 5 sampai 6 Ampere, denganfrekuensi 60 Hz yang
dipasangkan di dada pasienselama 250 sampai 1000 ms. Tingkat keberhasilan
defibrillator ac iniagakrendah, sehinggatakdapatmenanganifibrillasi atrial
secarabaik. Bahkandalamkenyataan, padasaatmencobamengatasifibrillasi atrial
dengan defibrillator ac seringkalimalahmenghasilkanfibrillasiventrikel yang
merupakanaritmia yang lebihserius.
B.
Tujuan
a. Umum
Supayamahasiswamengertidantahubagaimanacaramenggunakansertamengetahuiasalusul
defibrillator.
b. Khusus
Untukmengetahuifungsi defibrillator
berkaitandengankondisijantungpasien.
BAB
II
KONSEP
DASAR
A.
PENGERTIAN
Defibrillator
adalahpirantielektronik yang mengalirkansinyallistrikkejut (pulsa)
keototjantunguntukmempertahankandepolarisasimyocardial
yang sedangmengalamifibrillasikardiak (ventricular fibrillation atau
atrial fibrillation).Fibrillasikardiak (cardiac fibrillation)
adalahsuatukeadaan di manasel-selmyocardialberkontraksisecaraasinkron
(tidaksinkron).Ketikafibrillasiiniterjadipadaventrikel, halinimenyebabkan
cardiac output (CO)
alairandarahturunsecaradrastisdandapatmengakibatkankematiandalambeberapamenitkemudian.Padafirbrillasi
atrial CO menuruntetapitidakterlalu fatal.
Defibrillator
dikelompokkandalamduajenis: Defibrillator ac (alternating current) dan
Defibrillator dc (direct current). Defibrillator ac merupakan
defibrillator pertama yang dikenalsejaksebelumtahun 1960. Defibrillator
inimenggunakanaruslistrik 5 sampai 6 Ampere, denganfrekuensi 60 Hz yang
dipasangkan di dada pasienselama 250 sampai 1000 ms. Tingkat keberhasilan
defibrillator ac iniagakrendah, sehinggatakdapatmenanganifibrillasi atrial secarabaik.
Bahkandalamkenyataan, padasaatmencobamengatasifibrillasi atrial dengan
defibrillator ac seringkalimalahmenghasilkanfibrillasiventrikel yang
merupakanaritmia yang lebihserius.Defibrillator dc inimenyimpanmuatanlistrik dc
danselanjutnyadiberikanpadapasien.Perbedaanutama (prinsipil) antara
defibrillator dc dengan defibrillator ac adalahbentuk-gelombangdanmuatanlistrik
yang diberikanpadapasien.Bentukgelombang yang lazimadalahbentukLown, monopulse,
delay-line dan trapezoidal.
Padatahun 1933,
Dr Albert Hyman, spesialisjantung di RumahSakit Beth Davis kota New York dan C.
Henry Hyman, seoranginsinyurlistrik,
mencarialternatifuntukmenyuntikkanobatkuatlangsungkejantung,
datangdengansebuahpenemuan yang digunakansebuahlistrikkejutan di tempatnarkobasuntikan.
PenemuaninidisebutOtor Hymanmanajarumberonggadigunakanuntukmelewatisebuahkabelterisolasikedaerahjantunguntukmemberikankejutanlistrik.Jarumberonggabajamenjadisalahsatuujungrangkaiandankabelterisolasiujung
yang lain. ApakahOtor Hymansuksestidakdiketahui.
Penggunaanpertamapadamanusiaadalahpadatahun
1947 oleh Claude Beck,profesorbedah di Case Western Reserve
University . Teori Beck
adalahbahwafibrilasiventrikelseringterjadi di hati yang fundamental sehat,
danbahwaharusadacaramenyelamatkanmereka. Beck pertama kali
menggunakanteknikberhasilpadaseoranganakberusia 14 tahun yang
sedangdioperasikarenacacatbawaan dada.Dada anakitupembedahanterbuka, danpijatjantungpanduandilakukanselama
45 menitsampaikedatangandefibrilator. Beck digunakandayung internal
padakeduasisijantung, bersamadenganprokainamid , sebuahantiarrhythmicobat, danmencapaikembaliirama sinus yang
normal .
B.
PRINSIP
DEFIBRILLATOR
Kejutanmemberikanenergidalamjumlahbanyakdalamwaktu
yang sangatsingkat (beberapadetik) melalui pedal positifdan negative yang
ditekankan pas dinding dada ataumelaluiadhesive pads yang
ditempelkanpada sensing dada pasien. Aruslistrik yang
mengalirsangatsingkatinibukanmerupakanloncatanawalbagijantunguntukberdetak,
tetapimekanismenyaadalahaliranlistrik yang
sangatsingkatiniakanmendepolarisasisemuamiokard, menyebabkanberhentinyaaktivitaslistrikjantungataubiasadisebutasistole.Beberapasaatsetelahberhentinyaaktivitaslistrikini,
sel-selpace makerakanberrepolarisasisecaraspontandanmemungkinkanjantunguntukpulihkembali.
Siklusdepolarisasisecaraspontandanrepolarisasisel-selpacemaker yang
regulerinimemungkinkanjantunguntukmengkoordinasimiokarduntukmemulaiaktivitaskontraksikembali.
C.
Penatalaksanaan Kardioversi
1. Letakkanpasienterlentang di ataslempengresusitasijantungdalamposisisupine.
2.
Pasangelektroda monitor EKG pada dada
pasien.
3.
Nyalakantombolkardioversidansinkronisasi.
4.
Singkirkanoksigenatauperalatanataubahan
yang mudahterbakar.
5.
Berikanobat sedative perlahan,
pantaufrekuensijantung, respirasidantekanandarah.
6.
Berikan jelly pada pedal elektrodakardioversi,
bantalankasalarutangaramtidakdipakaikarenamenyebabkanlengkunganarus.
7.
Tipekardioverteranteroapikal,
elektrodapertamadiletakkan di bawahklavikulakanantepat lateral sternum
danelektrodakeduadiletakkan di bawah putting susu anterior aksilaris.
8.
Pilihtingkatanenergi 100 joule.
9.
Pastikantidakadakontak operator, orang
lain danpasienterhadapbahankonduktor(logam, air, ventrikulator).
10.
Berikanrenjatanlistrikbilasedasipasienmemadaidengantekananmantap 11,25 kg pada
pedal elktroda.
11.
Periksanadipasien, EKG, danjalannapassegerasetelahrenjatanlistrikkardioversi.
Reaksikardiovaskulersetelahrenjatanlistriktampak vagal
denganbradikardiadisusultakikardia 30 detikreaksisimpatis.
Aritmiaventrikelataukelainangelombang ST dapatmenunjukkankerusakanmiokardakibatrenjatanatauinteraksiobatdengarenjatanlistrik.
Aritmiaventrikelataukelainangelombang ST dapatmenunjukkankerusakanmiokardakibatrenjatanatauinteraksiobatdengarenjatanlistrik.
12.
Bilarenjatangagal, tingkatkandosisenergisecarabertahap 100, 200, 300, 360
joules sampaiaritmiadikonversiatausampai 360mjoules gagal,
Biarkan 2 menit di antararenjatanlistrikuntuksupraventrikulartakikardia, karenalambatberkonversi.
Biarkan 2 menit di antararenjatanlistrikuntuksupraventrikulartakikardia, karenalambatberkonversi.
D.
PEMANFAATAN
1. Dapatmengurangiefekperusakanpadajantungkarenatidakmenimbulkanfibrillasiventrikelsepertipadapulsa
ac.
2. Dapatmengurangiefekconvulsivepadaototrangka
(skeletal muscle).
3. Dapatdigunakandalampengubanganaritmia
supraventricular (atrial) denganbaik
4. untukmembantuparamedisdibagianperawatanjantunguntukmengatasikelainanpadajantung
(cardioarrytmia). Padapasien yang
mengalamikegagalanjantungsepertiinidisebutfibrilasiventikulerdankeadaanpasienakanbertambahparahdalambeberapamenitapabilakeadaaninitidakdiperbaiki,
unutkmengembalikandenyutanjantung agar dapatbekerjasebagaimanamestinya,
E.
INDIKASI
1. VentrikelTakikardi
2. SupraVentrikelTakikardi
3. AtrialFlutter
4. Atrial Fibrilasi
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Defibrillatoradalahalat yang
digunakanolehparamedisdibagianperawatanjantunguntukmengatasikelaiananjantung (cardioarrhythymia),
Padapengisianmuatan capacitor tergantungdaribesartegangan yang
mengisipadapengisianmuatan capacitor
selainjugatergantungpadawaktupengisian.Namunpada defibrillator karenategangan
yang dihasilkankonstan, jadibesarmuatantergantungpadawaktupengisian,
Untukmengkalibrasi yang presisisebaiknyadigunakandefianalyzeryang
bergunauntukmengetahuiakan meter muatan defibrillator denganpenunjukkan meter.
Penerapan defibrillator
dalamduniakesehatanutamanyaadalahdalammembatupasien yang
terkenaseranganfibrillasikardiak.Desain defibrillator yang
lebihmutakhirlebihdisesuaikandenganjeniselektroda yang digunakan,
pengembangansistemkontrol yang lebihandaldanpenggunaanenergilistrik yang
lebihhemat, sertakeamanandankenyamananpasien yang tinggi.
B.
SARAN
Defibrillator
merupakansalahsatuperalatanyang tergolongteknologicanggih,
dalampengoperasiannya pun harusmemakaiprosedur yang
telahada.Makadariitukitasebagai operator hendaklahmengutamakankeamanandalampengoperasiannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Gabriel, J.F. (1996). FisikaKedokteran. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
No comments:
Post a Comment